JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Hinsa Siburian mengimbau kepada warga negara Indonesia khususnya netizen untuk memperhatikan tindakan terkait perang Rusia-Ukraina, Senin (7/3/2022).
Hinsa beralasan, konflik Rusia dan Ukraina melibatkan penggunaan ruang dan potensi siber yang dampaknya patut diperhitungkan.
"Serangan siber pada konflik Rusia dan Ukraina saat ini telah melibatkan penggunaan ruang dan potensi siber, sehingga dampaknya harus diperhitungkan karena sudah tak tergantung lagi pada wilayah, ruang, dan waktu," tuturnya dalam jumpa pers di Sawangan, Depok, Jawa Barat dikutip dari Kompas.com, Senin.
Baca Juga: Kisah Rutami yang Anaknya Terjebak di Ukraina, Saat Video Call Teriak Ada Bom Meledak
Hinsa meminta agar aktivitas masyarakat Indonesia di ruang siber selaras dengan sikap politik Tanah Air yakni bebas aktif, netral, dan tak berpihak kepada siapa pun.
Hal itu dipertimbangkan agar Indonesia tak berpotensi terjebak dalam situasi konflik yang berada di dunia maya.
“BSSN mengimbau kepada masyarakat dan komunitas siber untuk tidak ikut melakukan aktivitas yang mendukung salah satu pihak,” ujar Hinsa.
Baca Juga: Peringatan FBI: Perusahaan AS Bisa Jadi Incaran Serangan Siber Rusia Seiring Eskalasi di Ukraina
Ia berpendapat sikap tersebut termasuk dalam upaya menjunjung tinggi pilar keamanan siber yang diperjuangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yakni "responsible state behavior in cyberspace".
“BSSN terus berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menjalankan program literasi keamanan siber sehingga dapat terbentuk budaya keamanan siber yang tangguh,” tutupnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.