JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodawardani mengecam insiden penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 8 petugas yang sedang memperbaiki BTS.
Akibat insiden yang terjadi pada Kamis (3/3/2022) kemarin, 8 petugas dari PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Dalam rilisnya yang diterima Kompas TV, Jaleswari mengecam tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB.
Apalagi para petugas yang menjadi korban sedang memperbaiki tower BTS yang merupakan kebutuhan untuk konektivitas warga di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
“Saya mengecam tindak pidana yang diduga dilakukan oleh KKB di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua," ucap Jaleswari.
"Seluruh korban sedang melaksanakan tugas mereka demi mempermudah akses komunikasi masyarakat."
"Pekerjaan tersebut justru mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses komunikasi dan konektivitas."
"Akses komunikasi itu akan memudahkan kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga, yang seharusnya didukung," tuturnya.
Baca Juga: Anak Kepala Suku Jadi Salah Satu Korban Meninggal Penembakan KKB yang Tewaskan 8 Orang
Insiden ini bukan menjadi aksi kriminal pertama yang dilakukan oleh KKB di tahun 2022 ini.
Setidaknya telah tercatat 7 kali tindakan penyerangan yang memakan 18 korban, dengan 13 korban yang meninggal dunia dan 5 korban yang mengalami luka-luka.
Total 18 korban tersebut mencakup anggota TNI dan masyarakat sipil.
"Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dari para petugas PTT yang menjadi korban jiwa saat sedang melaksanakan tugasnya di area Kabupaten Puncak," ucap Jaleswari.
"Para petugas sejatinya telah memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa kita dengan menjaga jaringan konektivitas."
"Saya meminta agar para aparat terkait melakukan penegakan hukum secara tegas, tuntas, dan proporsional atas tindak pidana tersebut,” harapnya.
Meski dengan adanya insiden penembakan oleh KKB ini, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan akses konektivitas di Tanah Papua.
Sebelumnya pada tahun 2021, tercatat pemerintah telah merencanakan pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di Papua dan Papua Barat sebanyak 4.200 unit.
Dengan dibangunnya infrastruktur telekomunikasi diharapkan bahwa masyarakat Papua dan Papua Barat secara keseluruhan dapat menikmati jaringan telekomunikasi 4G.
“Konektivitas merupakan salah satu pilar penting dalam membangun kesejahteraan di Tanah Papua, tindak pidana ini merugikan semua pihak,” ujar Jaleswari.
“Ke depan Pemerintah Pusat dan Daerah serta seluruh unsur aparat akan terus bekerja sama serta menggandeng Tokoh Adat dan masyarakat Tanah Papua untuk memberikan perlindungan maksimal bagi segenap warga masyarakat di Tanah Papua,” tutup Jaleswari.
Baca Juga: Detik-detik Helikopter Jemput Pekerja yang Selamat dari Serangan KKB Papua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.