JAKARTA, KOMPAS.TV- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak masyarakat berpartisipasi mencegah korupsi dalam dunia pendidikan, dengan meluncurkan JAGA Kampus. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, JAGA Kampus adalah menu baru pada platform Jaringan Pencegahan Korupsi (JAGA).
Platform tersebut tersedia dalam bentuk website dan aplikasi JAGA.id, sehingga bisa diakses masyarakat lewat komputer dan ponsel pintar yang menggunakan operating system IOS serta Android.
"JAGA merupakan mekanisme yang dibangun KPK untuk meningkatkan partisipasi publik dalam mengawasi maupun melaporkan tindak pidana korupsi (tipikor)," kata Nurul Ghufron saat membuka acara peluncuran JAGA Kampus secara virtual, Rabu (23/2/2022).
KPK berharap aplikasi ini bisa menjadi sarana keterbukaan informasi untuk dimanfaatkan oleh para mahasiswa, orang tua siswa, tenaga pengajar, serta masyarakat yang terkait dengan kampus. Misalnya, informasi terkait penyedia barang dan jasa untuk kampus.
Baca Juga: KPK Panggil Dua Kepala Dinas Aktif Jadi Saksi Kasus Dugaan Pencucian Uang Bupati Probolinggo
"JAGA kampus diharapkan bisa memberikan iklim dunia pendidikan yang berintegritas bukan hanya dalam riset, tapi juga tata kelola keuangan dan aset. Sehingga tidak ada potensi merugikan negara dan antikorupsi," ujar Nurul Ghufron.
"Kami juga berharap JAGA kampus bisa melahirkan kampus berintegritas, kemudian melahirkan alumni sarjana, doktor, yang juga berintegritas," tambahnya.
Nantinya, setiap masukan dan laporan akan diteruskan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti. Dalam hal JAGA Kampus, KPK akan meneruskan ke Kemendikbud Ristek, Badan Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan institusi terkait lainnya.
Ia menegaskan, KPK akan menjaga kerahasiaan identitas pelapor sehingga tidak akan menimbulkan kerugian bagi pelapor.
Baca Juga: KPK Peringatkan Edy Rahmayadi: Jangan Sampai Hattrick
"Jangan sampai mahasiswa yang melapor untuk dapat nilai A ada harganya, untuk bisa lulus ada harganya, itu dirugikan karena sudah melapor," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyambut baik pengembangan platform JAGA. Hal itu seiring upaya Kemendikbud Ristek mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Sejauh ini, sudah ada 16 Perguruan tinggi yang menjadi PTNBH dan informasi tentang Universitas tersebut akan tersedia di JAGA Kampus.
"Jika Perguruan tinggi menjadi PTNBH, maka akan memiliki otonomi yang lebih besar untuk pengelolaan pembelajaran maupun manajemen kampusnya. Sehingga harus lebih bertanggung jawab, transparan, dan berintegritas," tutur Nadiem.
Baca Juga: KPK Identifikasi Munculnya Potensi Korupsi di Program Pencegahan Stunting, Ini Hasilnya
JAGA Kampus menampilkan profil perguruan tinggi, informasi dosen, mahasiswa, anggaran, serta pemasukan dan pengeluaran PTNBH.
Nadiem juga meminta rektor dan dosen Perguruan tinggi, untuk membantu mewujudkan dunia kampus yang berintegritas. Salah satunya dengan merancang mata kuliah antikorupsi.
"Untuk mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi, bisa dimulai dari kampus yang bersih, transparan, dan akuntabel. Mari bergerak serentak," pungkasnya.
Selain JAGA Kampus, platform JAGA.ID juga menyajikan berbagai data dan informasi yang meliputi sektor kesehatan, pengelolaan keuangan desa, perizinan, dan Penanganan Covid 19.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.