Surya Paloh Sebut Sulit Cari Partner Koalisi 2024 karena Hampir Semua Tokoh Ingin Jadi Capres

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Partai Nasiona Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyatakan, partainya telah berupaya mengajak partai politik (parpol) lain untuk berkoalisi di pemilu 2024.

Nasdem, kata Surya Paloh, sudah menwarkan sejumlah parpol untuk bersama-sama mencari sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk diusung.

Namun, menurutnya, ternyata tak mudah mencapai kesepakatan koalisi, karena hampir semua tokoh ingin jadi calon presiden.

Baca Juga: Ingin Berkoalisi dengan Golkar? Sekjen: Airlangga Harus Jadi Capres

“Kami sudah tawarkan cari calon (presiden) bersama, tapi kan kami perlu partner. Kalau partner-nya semua pengen jadi capres semua, ya bagaimana?,” ujar Surya yang ditemui saat peluncuran Gedung Nasdem Tower, di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Nasdem, kata Surya, memang menginginkan adanya konvensi untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung pada pemilu presiden 2024 mendatang.

Baca Juga: Golkar Siap Bangun Koalisi Nasionalis-Religius dengan PKS

Tetapi menurutnya, jika tidak ada partai politik yang bisa menjadi mitra untuk mengusung capres-cawapres, maka konvensi tak mungkin digelar.

“Yang jelas NasDem tidak akan menggelar konvensi jika syarat mitra koalisi yang memenuhi presidential threshold 20 persen tidak terbentuk,” ungkapnya.

Sebab, kata Surya, percuma menggelar konvensi jika partai politik tak bisa mengusung pemenangnya lantaran tidak memenuhi syarat ambang batas pencalonan. 

“Buat apa Nasdem ingin membuat konvensi kalau akhirnya calon ini tidak ditetapkan dan tidak berhasil untuk diantarkan sebagai calon resmi yang diakui oleh KPU,” paparnya.

Baca Juga: Apakah Partai Nasdem dan PDIP Akan Berpisah Koalisi? | Satu Meja The Forum (2)

Dia menegaskan, Partai Nasdem tidak ingin sekadar menggelar konvensi namun tidak bisa mengusung pemenangnya.

“Kami tidak mau terputus hanya sekadar penyelenggaraan konvensi,” paparnya.

Seperti diketahui, sebagian besar partai politik harus berkoalisi untuk mengikuti pemilihan presiden 2024 mendatang.

Praktis, hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dapat mengusung sendiri capres dan cawapres.

Sebab PDIP satu-satunya partai yang memenuhi syarat ambang batas 20 persen suara nasional  untuk mengusung capres-cawapres.