JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kesehatan (Kemkes) belum bisa memastikan bahwa Indonesia telah melewati puncak gelombang varian Omicron.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan pihaknya masih akan melihat perkembangan kasus.
Hal itu disampaikan menjawab pertanyaan Kompas TV mengenai apakah Indonesia sudah melewati gelombang varian Omicron.
“Kita masih monitor ya,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (21/2/2022).
Menurut Nadia, saat ini jumlah kasus di Indonesia masih fluktuatif.
“Karena kasus masih fluktuatif,” ujarnya.
Baca Juga: Bill Gates Akui Covid-19 Alami Penurunan tapi Waspada Pandemi Baru
Meski demikian, Nadia menegaskan bahwa perkiraan puncak gelombang terjadi pada akhir Februari hingga Maret 2022.
"Kita masih lihat, karena perkiraan akhir Februari dan Maret 2022 ini," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, dalam sepekan terakhir jumlah penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih naik turun.
Pada tanggal 14 Februari 2022, jumlah penambahan kasus Covid-19 sebanyak 36.501, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 13.338, dan pasien meninggal dunia sebanyak 145.
Pada 15 Februari 2022, jumlah penambahan kasus sebanyak 57.049, dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 26.747, dan kasus meninggal sebanyak 134.
Tanggal 16 Februari 2022, jumlah penambahan kasus sebesar 64.718, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 25.386, dan kasus meninggal dunia sebanyak 167.
Selanjutnya, pada 17 Februari 2022, jumlah penambahan kasus sebanyak 63.956, dengan kasus sembuh sebanyak 39.072, dan kasus meninggal sebanyak 206.
Baca Juga: Indonesia Urutan 17 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, Siapa Pertama?
Pada tanggal 18 Februari 2022, jumlah penambahan kasus sebanyak 59.653, dengan kasus sembuh sebanyak 32.904, dan kasus meninggal dunia sebanyak 216.
Pada 19 Februari 2022, jumlah penambahan kasus sebanyak 59.384, dengan kasus sembuh sebanyak 34.699, dan kasus meninggal dunia sebanyak 158.
Kemudian, pada 20 Februari 2022, penambahan kasus sebanyak 48.484, dengan kasus sembuh sebanyak 32.873, dan kasus meninggal dunia sebanyak 163.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.