Aiman menelusuri sekolah anak sulung dari pelaku bom 3 gereja di Surabaya untuk menggali hal janggal yang mungkin ditinggalkan sang anak. Ia berusia 18 tahun saat meledakkan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Minggu Pagi (13/5).
Guru Bimbingan Konseling (BK) tak melihat kejanggalan pada anak sulung dari pelaku bom gereja Surabaya. Ia dikenal aktif dan berprestasi dalam bidang fotografi. Ia juga pernah menjadi juara pertama dalam lomba sinematografi film pendek tingkat kota tentang Disleksia.
Anak sulung dari pelaku bom gereja Surabaya juga tak pernah menghindari pelajaran PPKN. Bahkan, Ia pun pernah bergabung dalam tim Paskibra.
Anak sulung dari pelaku bom gereja Surabaya juga aktif di sosial media dan mengunggah hasil fotografinya di Instagram. Namun, ada kejanggalan dalam pesan dalam foto terakhir yang diunggahnya, layaknya pesan tersembunyi.
Foto tersebut memperlihatkan foto jendela ruang kelas dengan bertuliskan “So much… Won’t leave it” yang diunggah pada 3 Februari 2018 lalu, tepatnya tiga bulan sebelum teror bom di Surabaya. Tulisan itu terlihat janggal, sebab anak sulung pelaku bom Surabaya seolah akan meninggalkan sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.