JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, memastikan bahwa proses pemindahan alat-alat penelitian dari Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman ditangani oleh tim profesional yang sudah berpengalaman.
"Tim Deputi Infrastruktur BRIN sudah berpengalaman mengadakan - memelihara - mengoperasionalkan bertahan peralatan riset, mulai dari kapal, pesawat sd electron microscope," kata Laksana kepada Kompas.tv, Minggu (13/2/22).
Ia mengatakan, tim yang memindahkan alat sudah melakukan inventarisasi dan mitigasi setiap jenis alat di Eijkman sejak tahun lalu.
Baca Juga: BRIN Ganti Kunci Eks Laboratorium Eijkman di RSCM, Kepala BRIN: Kami Harus Menata Lab Secepatnya
Pihaknya juga tidak ingin ada alat yang rusak sehingga pemindahan dipastikan mengikuti standar operasional yang ada.
"Tentu kami juga tidak ingin ada alat yang rusak. Karena semua dikelola sebagai bagian dari resource sharing untuk semua periset mengikuti SOP yang ada," kata dia.
Dia memahami banyaknya dugaan mengenai pemindahan alat tersebut. Namun, ia memastikan, peralatan-peralatan yang dipindahkan adalah alat-alat yang tidak membutuhkan perlakuan khusus.
"Peralatan yang sedang dipindah saat ini bukan termasuk yang membutuhkan perlakuan khusus seperti NovaSec. Tim juga sudah berkoordinasi dengan vendor, dan saat instalasi kembali di Cibinong akan dikalibrasi ulang oleh vendor," jelas Laksana.
Baca Juga: Pengembangan Vaksin Merah Putih Terkendala, Ini Penjelasan BRIN
Lebih lanjut, Laksana menambahkan bahwa pada proses manajemen yang baru, seluruh infrastruktur riset dikelola secara terpusat oleh Deputi Infrastruktur.
Hal ini guna memastikan seluruh alat bisa dibuka sebagai sumber daya bersama sehingga utilisasi meningkat dan dapat memfasilitasi seluruh pihak termasuk kampus dan industri.
"Sehingga periset bisa fokus ke riset dan tidak dibebani dengan hal lain di luar riset," kata dia.
Sebelumnya, alat PRBM Eijkman disebut dipindahkan tidak sesuai prosedur dan tanpa dikawal vendor.
Baca Juga: Megawati Anggap Peleburan Eijkman ke BRIN dan Pemberhentian Peneliti Konsekuensi Perundangan
Kejadian ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @seabllia dan @mynameisthaa, Jumat (11/2) kemarin. Mereka menungkapkan, pemindahan alat-alat yang harganya miliaran itu dilakukan hanya berbekal bubble wrap, styrofoam, dan kardus.
"Pemindahan mesin PCR, Real Time PCR, dan Sequencer ABI GA 3500x sesembrono ini. Sudah kejadian, tidak bisa diapa2kan lagi, cm berharap gak rusak. Ini mau posting saja sebetulnya malu, tp mumpung rame siapa tau didengar. Alat-alat lain kalau mmg hrs dipindah, tolong ikut prosedur," tulisan dalam akun @seabllia, dikutip Minggu (13/2/22).
Alat-alat ini dipindahkan dari PRBM Eijkman di Salemba, Jakarta Pusat ke kawasan Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.