Ekonom menilai kenaikan 25 basis poin pada BI Seven Day Repo Rate masih kurang. Jika mau dana asing bertahan di dalam negeri BI setidaknya harus menaikkan bunga sebesar 50 basis poin.
Ekonom INDEF Aviliani berpendapat ketergantungan Indonesia terhadap hot money membutuhkan kebijakan jangka pendek yang dapat menambah likuiditas valas. Apalagi Indonesia harus mengantisipasi agar dana asing tak kabur lagi karena adanya rencana kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat.
Aviliani juga menilai masyarakat tak perlu khawatir suku bunga kredit meningkat. Berkaca pada tahun lalu tingginya suku bunga justru menambah dana pihak ketiga perbankan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.