Pelibatan anak-anak dalam teror diduga ada kaitannya dengan informasi yang didapatkan dari lingkungan terdekat, yakni di rumah dan sekolah.
KPAI bahkan tengah membahas dengan intens peranan guru dalam menyebar paham radikal di sekolah.
Program Sapa Indonesia Pagi, Rabu (16/5) juga mendapat umpan balik dari penelpon interaktif yang mengamini sekolah harus diawasi dan disterilkan dari paham radikal.
Salah seorang penelpon yang berdomisili di Ambon, Andre Pareira bahkan mengaku di kotanya, ada guru yang akhirnya dipecat karena mendoktrin murid dengan paham radikal. Tenaga pengajar yang membawa misi radikal, menurut Andre ditolak oleh orangtua murid.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.