SOLO, KOMPAS.TV - Telinga merupakan salah satu organ tubuh yang juga menjadi berfungsi sebagai indera pendengar bagi manusia.
Namun seringkali, telinga mendapat masalah saat kita berpindah ketinggian seperti naik lift, mendaki gunung atau saat terbang di pesawat.
Masalah yang terjadi di telinga akibat ketinggian tersebut disebut dengan barotrauma.
Baca Juga: Sering Merasa Cemas saat Hari Minggu Tiba? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Barotrauma tidak hanya terjadi akibat ketinggian namun juga bisa disebabkan saat kita melakukan penyelaman.
Jika telinga kita tidak bisa cepat beradaptasi menghadapi perubahan tekanan udara dari dalam dan luar, maka barotrauma bisa terjadi.
Meskipun gangguan dari barotrauma biasanya kecil, terkadang dapat menyebabkan gejala yang signifikan.
Dilansir dari ENT Health, di dalam telinga kita terdapat tuba eustachius, tabung berlapis membran selebar pensil yang menghubungkan bagian belakang hidung dengan telinga tengah.
Tuba eustachius berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan tekanan udara di kedua sisi gendang telinga.
Ketika tuba eustachius di telinga tengah tersumbat karena perubahan ketinggian atau tekanan, udara di kedua sisi menjadi tidak seimbang.
Hal ini menyebabkan gendang telinga meregang dan menyebabkan rasa sakit yang kadang disertai dengan keluarnya cairan.
Pilek, infeksi sinus, dan alergi hidung juga dapat mengganggu karena pembengkakan selaput di hidung dapat meluas ke saluran eustachius dan menghambatnya.
Beberapa gejala barotrauma meliputi:
Sumber : ENT Health
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.