JAKARTA, KOMPAS TV - Rencana mengawinkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada gelaran Pilpres 2024 kembali digaungkan.
Hal ini terlihat setelah sebelumnya ada deklarasi Prabowo-Cak Imin di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid bila pasangan itu terwujudkan dalam pesta demokrasi lima tahunan nanti, dapat dikatakan itu merupakan duet yang ideal untuk memenangka Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Perempuan NU Mojokerto Dukung Cak Imin Jadi Capres di 2024, Bagaimana Sikap PBNU?
Meski begitu, dirinya dan internal PKB tetap akan memperjuangkan Cak Imin menjadi calon presiden (capres).
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," kata Jazilul kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Ia menjelaskan, jika Prabowo-Gus Muhaimin duet sebagai pasangan capres-cawapres, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20%.
"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," ujarnya.
Di sisi lain, komposisi pasangan ini juga cukup ideal mewakili unsur nasionalis- religius, sipil-mileter, tua-muda. Selain itu, secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi saat Pilpres 2019 lalu.
Baca Juga: Prabowo Tantang PT DI Produksi Pesawat CN-235 hingga 24 Unit Per Tahun
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," katanya.
Kendati begitu, sejauh ini komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan secara spesial.
"Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya nggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya," kata dia.
Baca Juga: PAN dan PKB Sudah Buka Pintu Buat Ridwan Kamil Maju Pilpres 2024
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, saat ini masih ada waktu sekitar 2 tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
"Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.