JAKARTA, KOMPAS.TV – Asdar, seorang warga kabupaten Sinjai terpaksa membawa jasad bayinya sejauh 70 Kilometer memakai motor. Hal itu lantaran ia tidak mampu bayar sewa ambulans senilai 100 ribu rupah.
Uang yang dimiliki Asdar kurang dari 100 ribu rupiah dan membuatnya tidak mampu menyewa ambulans untuk bayinya tersebut. Pihak Rumah Sakit meminta Rp 600 ribu, sedangkan ia cuma punya Rp 500 ribu.
Padahal, ambulans itu sejatinya milik Rumah Sakit pemerintah daerah setempat dan bukan rumah sakit milik swasta. Ambulans itu milik RSUD Pancaitana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Asdar lantas membawa pulang jenazah anaknya saudaranya dari RSUD ke rumahnya pada malam hari, pukul 21.00 WITA dan tiba 1,5 jam setelahnya, yakni pukul 22.30.
“Anak saya lahir premature di RSUD Sinjai, dirujuk ke RS Datu Pancaitana Kabupaten Bone. Sempat dapat pertolongan, tetapi Allah berkehendak lain. Anak saya meninggal dunia,” papar Asdar dilansir kompas.com Selasa (2/2).
Baca Juga: Ambulans Tak Diberi Akses Jalan, Bayi 7 Bulan Meninggal di Perjalanan
Dalam keterangannya, Asdar lantas mengambil keputusan untuk menggendong bayinya yang wafat tersebut lantaran ia kurang bayar untuk bisa mengantar ke rumah.
Pihak RSUD meminta uang Rp 600 ribu untuk ambulans, tapi ia hanya memiliki uang Rp 500 ribu. Rumahnya ada di Lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
“Saya minta biaya mobil ambulans senilai Rp 600 ribu, tapi saya Cuma punya Rp 500 ribu. Kata pihak Rumah Sakit, biayanya tidak cukup, terpaksa jasad bayi saya bawa pulang menggunakan motor,” papar Asdar dengan nada yang begitu sedih.
Asdar pun begitu sedih tidak bisa mengantar anaknya dengan layak sampai ke penguburan. Bayi yang ia dambakan meninggal dalam usia 7 bulan, dipulangkan tanpa ada bantuan dari RSUD berupa ambulans hanya karena ia gagal bayar senilai Rp 100 ribu rupiah.
Kabar itu pun sampai di telinga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, yang terus mengutus tim untuk ke rumah duka yang dipimpin Andi Alti.
Andi Alti ditemani oleh Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana. Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman menyampaikan duka atas meninggalnya bayi pasangan suami istri, Asdar, dan Juliatun Mariani di rumahnya pada kemarin selasa.
Tim utusan Gubernur Sulsel pun memberikan bantuan kepada Asdar atas meninggalnya bayinya yang masih berusia 7 bulan.
“Kami turut berdukacita kepada keluarga bapak Asdar. Kita juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar dia.
Andi Sudirman lantas berharap, seluruh layanan kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
“Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel pun melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit di Kabupaten Bone yang tidak memberikan fasilitas mobil ambulans karena keluarga yang sedang berduka kekurangan biaya,” kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.