JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin rapat terbatas terkait evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022), memberikan 4 arahannya.
Pertama, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menggunakan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif Covid-19.
Jokowi mengatakan jika menilik dari karakteristik varian Omicron, penguatan bagian hilir harus dilakukan untuk penanganan jangka pendek.
"Kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedisin," jelasnya dilansir dari siaran Sekretariat Presiden.
Baca Juga: PPKM Jawa Bali Kembali Diperpanjang hingga 7 Februari 2022
Eks Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan agar stok obat-obatan harus dikontrol keberadaannya.
Kedua, Jokowi meminta jajaran untuk melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri. Terutama di enam provinsi yang jadi penyumbang kasus aktif terbesar di Indonesia.
Selain itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tak panik, tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap tenang, tidak usah panik tapi harus tetap waspada, kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri terutama 3M yang masif, dan juga pelacakan kontak erat, ini seperti yang sudah kita lakukan," ungkapnya.
Baca Juga: PPKM di Indonesia Kembali Dievaluasi, Menyusul Kasus Covid-19 Mencapai 12.000 Dalam Sehari
Ketiga, presiden kembali mengingatkan pentingnya disiplin pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina dari luar negeri.
Terakhir, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di seluruh Tanah Air dipercepat.
"Yang terakhir, terkait dengan vaksin, saya minta terus dipercepat vaksinasi yang satu, dua, tetapi juga saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.