Presiden Jokowi Beli Cabai 2 Kilogram dan Beri Bantuan Modal Usaha, Pedagang: Terima Kasih Pak

SUMATERA SELATAN, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo membeli 2 kilogram cabai dari pedagang sekaligus memberikan bantuan tunai untuk tambahan modal usaha sebesar Rp1,2 juta.

Cerita itu disampaikan oleh Santi, satu di antara pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Presiden Jokowi, Senin (24/1/2022).

"(Presiden Jokowi) Beli cabai dua kilo, aku dikasih uang Rp200 ribu sama santunan uang Rp1,2 juta. Aku terima kasih sama Pak Jokowi," ucap Santi sebagaimana keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden.

Dalam penuturannya, Santi mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Saat Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batubara, Jokowi Sebut Ada yang Nyaman dengan Impor

Menurutnya, suntikan modal dari bantuan yang diberikan Presiden Jokowi di tengah situasi pandemi Covid-19 sangat bermanfaat bagi dirinya dan juga pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim.

"Ini digunakan buat modal lagi sebab di tengah pandemi COVID-19 ini modal kami sudah tidak ada. Untung ada Pak Jokowi," kata Santi

Santi menambahkan, dalam kehadirannya di Pasar Baru Tanjung Enim, Presiden Jokowi sempat menanyakan harga-harga bahan pokok.

Tidak hanya Santi, Fitri yang merupakan pedagang tempe dan turut mendapatkan bantuan, juga mengucapkan terima kasih. Fitri bercerita, uang bantuan dari Presiden, akan dipakai sebagai tambahan modal usaha.

Baca Juga: Jokowi: Kalau Elpiji Distop dan Pindah ke DME, Berkurang Subsidi Rp70 Triliun dari APBN

"Buat Bapak Joko Widodo terima kasih sudah langsung datang ke sini untuk membantu masyarakat untuk menambah modalnya. Terima kasih Bapak sudah turun langsung ke sini. Tidak ada yang bisa kami ucapkan selain terima kasih," ujar Fitri.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Pj. Bupati Muara Enim Nasrun Umar.