"Pernyataan yang disampaikan oleh Edy Mulyadi menjadi problematika bicara tentang ke-bhinneka-an yang ada di Indonesia," ujar Presiden BEM Universitas Mulawarman Ikzan Nopardi, Minggu dalam program Kompas Petang.
Pihak BEM menuntut Edy Mulyadi untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan Timur.
Ikzan melanjutkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan langkah tegas dalam merespons masalah dugaan pencemaran nama yang berujung kepada intoleransi.
Sementara kecaman juga datang dari Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka).
Ketua Umum Pusaka Surfani Sulaiman mengingatkan agar Edy Mulyadi segera menarik pernyataannya.
"Saudara Edy Mulyadi saya minta dan menyomasi atas nama warga Kalimantan Timur, 1x24 jam untuk saudara mencabut pernyataannya," ujar Surfani kepada Kompas TV, Minggu.
"Saudara bahwa warga Kalimantan Timur adalah tempat untuk membuang jin, kemudian warga Kalimantan Timur tidak siap dengan Ibu Kota Negara. Pernyataan ini mengandung SARA, fitnah, dan ujaran kebencian," tuturnya.
Jika Edy tidak segera melakukan pencabutan pernyataan itu, Surfani mengatakan, pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur.
Baca Juga: Edy Mulyadi Hina Prabowo Sebut Seperti "Macan Mengeong", Begini Tanggapan Waketum Partai Gerindra
Selain diduga hina Kalimantan, Edy Mulyadi juga memberikan pernyataan yang merendahkan Prabowo Subianto.
Ya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.
Atas ungkapan tersebut kader Partai Gerindra naik pitam.
Mereka tak terima bos besarnya, Prabowo Subianto dihina begitu saja.
Bahkan kader partai Gerindra sudah membuat laporan polisi terkait hal tersebut.
"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy dalam video di media sosial, Minggu (23/1/2022).
"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" teriaknya kembali dalam video.
Menanggap hal tersebut, Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor menyebut bahwa melaporkan Edy ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Prabowo Subianto.
DPD Gerindra Sulut merasa tidak terima ketum mereka dihina seperti itu.
"Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang," ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor.
Baca Juga: TOP 3 NEWS: Edy Mulyadi Dipolisikan, Dugaan Pengusiran Haikal Hassan, 2 Kasus Omicron Meninggal
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.