JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk lebih memprioritaskan penanganan banjir ketimbang sibuk mengurus sound system di JIS.
Pernyataan itu disampaikan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra dalam keterangannya, Rabu (19/1/2022).
“Jangan Pak Gubernur hanya berpikir dan bekerja mengejar hal-hal yang monumental, jadi selain memperhatikan JIS dan juga persiapan Formula E, ada hal-hal yang lebih penting yang harus diselesaikan sebelum masa jabatannya, yaitu terkait program penanganan banjir itu sendiri,” ujar Anggara.
“Kapan program normalisasi sungai akan dijalankan, jadi Gubernur jangan hanya berfokus untuk mengurus sound system yang ada di JIS tapi saran saya mulai untuk mengerjakan hal-hal yang lebih substansial untuk menangani banjir,” tambahnya.
Baca Juga: Pengamat: Cara Giring dan Anies Berbalas Kritik Beda Level
Anggara lebih lanjut menuturkan, PSI menyayangkan tidak ada keseriusan Gubernur Anies Baswedan untuk menangani banjir di Ibu Kota.
Padahal, banyak anggaran yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan banjir di Jakarta.
“PSI memberikan kritik terhadap kinerja Pemprov DKI dan juga Pak Gubernur Anies Baswedan dalam penanganan banjir, khususnya di awal tahun 2022. Ini kami melihat tidak ada keseriusan yang dijalankan oleh Pemprov untuk penanganan banjir,” ucap Anggara Wicitra.
“Karena kalau kita berkaca empat tahun masa kepemimpinan Gubernur, sudah banyak anggaran yang berasal dari APBD untuk program penanganan banjir, tapi hasilnya tidak terlihat,” tambah Anggara.
Baca Juga: Anies Tonton Nidji, Giring: Jangan Kau Dengarkan Suara Sumbang, Oktober Bakal Ada yang Tumbang
Anggara pun membeberkan satu di antara sejumlah upaya yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan terkait penanganan banjir tetapi tidak terbukti hasilnya, yaitu sumur resapan.
Menurut Anggara program penanganan banjir dengan mengoptimalkan sumur resapan terbukti tidak efektif.
“Seperti yang terbaru, program penanganan banjir dengan pendekatan sumur resapan, itu kan juga menjadi polemik dan terbukti tidak efektif,” ucapnya.
“Jadi sangat wajar jika ada pertanyaan dari warga yang menanyakan kemana Gubernur DKI jika banjir,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.