JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa susulan kembali terjadi pada Senin (17/1/2022) sekitar pukul 07.30. Gempa dirasakan di wilayah Jawa Barat dan juga Banten
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa yang baru saja terjadi berkekuatan magnitudo 5,4.
Pusat gempa berada pada 84 kilometer barat daya Bayah, Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
"Tidak berpotensi tsunami," sebut BMKG dalam akun Twitter resminya.
BMKG tetap meminta masyarakat berhati-hati terjadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
"Hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam peringatanya, Senin.
Gempa susulan per Senin ini terasa di Bogor, Tangerang hingga Sukabumi.
#Gempa Mag:5.4, 17-Jan-22 07:25:56 WIB, Lok:7.60 LS, 105.90 BT (Pusat gempa berada di laut 84 km BaratDaya Bayah), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Cikembar, II-III Cireunghas, Kab. Sukabumi, II-III Pelabuhanratu, II-III Sumur, II-III Bogor #BMKG pic.twitter.com/HGbGTgD8Zo
— BMKG (@infoBMKG) January 17, 2022
#Gempa Magnitudo: 5.4, Kedalaman: 10 km, 17 Jan 2022 07:25:56 WIB, Koordinat: 7.60 LS-105.90 BT (84 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Tidak berpotensi tsunami #BMKG https://t.co/OiHiTwvX8x
— BMKG (@infoBMKG) January 17, 2022
Baca Juga: Selat Sunda Zona Seismik Gap di Indonesia, BMKG: Waspada Gempa Besar Berkekuatan M8,7
Sebelumnya, sejumlah rentetan gempa di kawasan Banten, Jakarta meluas hingga ke Jawa Barat. Gempa dirasakan kuat terjadi pada Jumat (15/1/2022), dengan kekuatan magnitudo 6,6. Setidaknya dua gempa susulan berkekuatan kecil terjadi setelahnya.
Gempa juga terjadi lagi pada Sabtu (16/1/2022). Pusat gempa pada dua hari itu sama yakni di wilayah Sumur, Banten.
BMKG mencatat per Sabtu (15/1/2022) pukul 12.00 WIB telah terjadi 33 kali aktivitas gempa susulan pascagempa Banten magnitudo 6,6.
"Gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magitudo terkecil adalah 2,5," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Gempa yang sebelumnya tercatat bermagnitudo 6,7 yang berpusat di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya proses tekanan yang kuat.
Gempa ini bersifat destruktif atau merusak.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pandeglang wilayah terdampak gempa mencakup 113 Kelurahan dari 17 Kecamatan, menyebabkan lebih dari ribuan rumah dan lebih dari 30 fasilitas umum rusak.
Baca Juga: 278 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa M 6,6 Banten, BNPB: Total yang Terdampak 1.378
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.