PANDEGLANG, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang mencatat jumlah rumah warga yang rusak mencapai 1.100 unit akibat gempa berkekuatan 6,6 di wilayah Banten, Jumat (14/1/2022).
Dilaporkan jurnalis KOMPAS.TV di lapangan, 1.100 rumah tersebut terdiri dari 617 rumah rusak ringan, 269 rusak sedang dan 214 rusak berat.
Rumah-rumah itu tersebar di 28 kecamatan di Pandeglang.
Selain rumah, BPBD Pandeglang juga melaporkan 200 lebih warga Pandeglang mengungsi akibat guncangan gempa.
Warga yang mengungsi mayoritas warga yang tempat tinggalnya hancur serta warga yang tinggal di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas publik di Pandeglang juga dilaporkan rusak. Ada 13 unit sekolah dan 14 puskesmas dilaporkan rusak ringan.
Diketahui, fasilitas publik tersebut terdiri dari tiga kantor pemerintahan desa, empat sarana ibadah dan satu tempat usaha. Semuanya terpantau rusak ringan.
Baca Juga: Mengapa Gempa Banten Terasa Kuat di Jakarta? Ini Penjelasan BMKG
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Rudy Heriyanto menyalurkan bantuan kepada korban gempa Banten.
"Hari ini kami meninjau langsung lokasi kejadian gempa, kami melihat ketersediaan pelayanan kesehatan, ketersediaan fasilitas di lokasi pengungsian seperti fasilitas dapur umum yang disediakan, serta meninjau beberapa lokasi yang terdampak gempa, yaitu di SD Kertamukti 2 Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur," kata Rudy Heriyanto dilansir dari Antara, Sabtu (15/1/2022).
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.