JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus positif akibat infeksi Covid-19 varian Omicron di Indonesia semakin bertambah setiap harinya.
Pemerintah Indonesia menyatakan vaksin booster yang mulai akan disuntikan hari ini, Rabu (12/1/2022) diperlukan untuk melawan virus varian baru tersebut.
Covid-19 varian Omicron dinilai memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi ketimbang varian Delta.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memprediksi bakal terjadi lonjakan kasus varian Omicron pada pekan kedua Februari 2022.
Baca Juga: Waspada! Kemenkes Prediksi Lonjakan Covid-19 Varian Omicron: Minggu Kedua Februari
“Prediksi lonjakan pada minggu kedua Februari,” kata Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).
Beberapa gejala Covid-19 varian Omicron terbilang mirip dengan flu biasa.
Pasalnya gejala hilang penciuman dan perasa yang banyak ditemukan pada varian lain jarang ditemukan pada penderita varian Omicron.
Melansir Kompas.com, ini perbedaan terjangkit flu biasa dan Covid-19 varian Omicron.
Gejala flu biasa
Gejala umum yang kerap ditemukan pada penderita flu adalah pilek, hideng tersumbat, batuk, radang tenggorokan, demam, dan ada rasa tertekan pada telinga dan wajah.
Gejala Covid-19 varian Omicron
Sementara gejala Covid-19 varian Omicron sama dengan flu biasa tetapi ditambah batuk kering, tubuh jadi mudah lelah, sakit kepala, berkeringat di malam hari, dan demam ringan.
Baca Juga: 8 Gejala Infeksi Covid-19 Varian Omicron yang Wajib Diketahui
Meski gejala dari flu biasa dan varian Omicron sangat mirip, terdapat beberapa hal yang bisa membantu untuk membedakan keduanya.
Untuk lebih dapat memastikan apakah tertular Covid-19 atau tidak, melakukan tes adalah tindakan tepat yang diperlukan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.