Namun teka teki penyebab tewasnya korban hingga kini masih simpang siur. Sebuah kericuhan terjadi saat saat Badan Pertanahan Nasional Sumba Barat melakukan pengukuran lahan seluas 50 hektar di desa Patiala Bawah kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Dalam proses pengukuran tanah itu BPN yang didampingi oleh personil TNI dan polisi itu mendapat penolakan warga. Akibat kericuhan itu salah seorang warga yaitu poroduka tewas terkena tembakan.
Pihak keluarga korban menyatakan bahwa korban tewas karena tembakan oleh pihak kepolisian saat terjadi kericuhan. Di dada korban ditemukan bekas luka. Namun pihak Polres membantah karena saat diotopsi tidak ditemukan proyektil peluru pada tubuh korban. Kapolres Sumba Barat juga menegaskan bahwa apa yang sudah dilakukan anggotanya di lapangan sudah sesuai peraturan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.