JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Soedjatmiko menegaskan vaksinasi primer (dosis pertama dan kedua) tetap menjadi prioritas pemerintah.
Pernyataan ini disampaikan Soedjatmiko untuk menjawab kekhawatiran sejumlah pihak terkait rencana pemberian vaksin dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum mulai besok, Rabu (12/1/2022).
Di mana pemberian vaksin booster terlebih jika berbayar, ditakutkan bakal membuat masyarakat atau kelompok rentan yang belum mendapat perlindungan dari vaksin akan terabaikan.
"Vaksinasi primer tetap menjadi prioritas utama. Dan vaksin booster hanya diperuntukkan bagi mereka yang beresiko tinggi dan sudah lebih dari 6 bulan vaksinasi primernya," kata Soedjatmiko dalam program Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa (11/1).
Soedjatmiko menjelaskan, program vaksinasi booster akan berjalan paralel di semua provinsi di Tanah Air.
"Jadi kita pararel, yang di daerah dengan cakupan vaksinasi masih rendah itu digarap atau tetap berjalan," ujarnya.
Baca Juga: BPOM Resmi Izinkan Lima Jenis Vaksin Covid-19 Ini untuk Booster
Sementara sasaran vaksinasi booster adalah kabupaten/kota dengan kriteria capaian vaksinasi primernya atau dosis pertama dan keduanya sudah tinggi.
Diketahui, direncanakan vaksin booster diberikan kepada kabupaten/kota yang sudah mencapai vaksinasi dosis pertama sebanyak 70% dan 60% dosis kedua.
"Sehingga dengan strategi seperti itu, tidak akan timbul ketimpangan," tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.