JAKARTA, KOMPAS.TV - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan potensi Jakarta mengalami gelombang ketiga semakin meningkat dengan merebaknya virus Covid-19 varian Omicron.
"Pastilah (ada potensi gelombang ketiga), tanpa Omicron saja ada, apalagi dengan Omicron," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (10/1/22).
Ia memprediksi, pada puncak gelombang ketiga, kasus harian nasional dapat mencapai maksimal 5.000 kasus per hari, baik untuk varian Omicron maupun varian lainnya.
"Sekarang vaksinasi dua dosis sudah 50 persen, jadi kasus hariannya (nasional) mungkin akan mencapai maksimal 5.000-an per hari," katanya.
Baca Juga: Kasus Omicron Tembus 414 Orang, Kemenkes: Sebagian Besar Disebabkan Kedatangan Luar Negeri
Dari angka tersebut, ia memprediksi untuk Jakarta sendiri, kasus hariannya dapat mencapai satu per tiga dari jumlah kasus nasional.
Jadi, jika secara nasional tercatat penambahan sebanyak 6.000 kasus, sebanyak 2.000 kasus sendiri mungkin disumbang oleh Jakarta.
"DKI biasanya sepertiga dari kasus nasional," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan per hari ini (10/1), total jumlah terkonfirmasi Omicron mencapai 414 orang.
Menurut Kemenkes, sebanyak 31 orang kasus adalah transmisi lokal dan sisanya pelaku perjalanan luar negeri.
Baca Juga: Meski Omicron di Jakarta Tembus 400 Kasus, PTM 100 Persen Belum Ada Evaluasi Dihentikan
Sementara itu, kasus Omicron di Jakarta per 9 Januari 2022 mencapai angka 407 kasus. Versi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sebanyak 350 kasus merupakan kasus impor dan 57 kasus transmisi lokal.
Peningkatan Omicron berbanding lurus dengan peningkatan kasus aktif Covid-19 di Jakarta.
Kasus aktif Covid-19 per 9 Januari 2022 di Jakarta mencapai 1.874 kasus. Angka ini meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan kasus saat libur Natal 25 Desember lalu, yang hanya mencapai 377 kasus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.