JAKARTA, KOMPAS.TV – Seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Makassar bernama Surya Hidayat Pratama menjadi salah satu korban penyanderaan para pemberontak Houthi di Yaman.
Surya bekerja sebagai Chief Officer di kapal kargo Rwabee milik Uni Emirat Arab (UEA) , ketika para pembajak itu beraksi, Minggu (2/1/2022).
Kapal tersebut diketahui sedang berlayar di Laut Merah, dan dikabarkan mengangkut peralatan medis dan obat-obatan milik Arab Saudi dari Pulau Sokotra, sekitar 80 kilometer di timur Tanduk Afrika.
"Iya betul, ada awak kapal ABK Indonesia yang ikut disandera di kapal kargo tersebut," ungkap pendiri Perkumpulan Ahli Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (AKKMI) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa SSiT saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (10/1/2022) pagi.
Kapal kargo Rwabee jenis Ro-ro milik Uni Emirat Arab (UEA) yang diduga dibajak pemberontak Houthi Yaman di Laut Merah, Minggu (2/1/2022).
Baca Juga: Pemberontak Yaman Bajak Kapal Uni Emirat Arab di Laut Merah
Hakeng berharap agar pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri membantu pembebasan awak kapal Indonesia tersebut.
"Saya mendesak agar pihak-pihak yang memiliki otoritas agar bisa membuka jalur diplomasi yang dibutuhkan, agar bisa menyelamatkan warga Indonesia yang disandera," ujarnya.
"Saya sangat mendukung langkah yang diambil oleh Serikat Pelaut Sulawesi Selatan (SPSS) yang telah berusaha menghubungi pihak KBRI di negara UEA.
Sementara, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, telah mendatangi kediaman Surya pada Minggu (9/1/2022) malam.
“Saya datang ke rumah Pak Surya, korban penyanderaan Houthi di Arab, di Yaman. Mengunjungi istri beliau, ayahanda beliau, dan ibunda beliau,” kata Danny, sapaan akrabnya melalui rekaman video yang diterima KOMPAS. TV.
Danny menyebut, pihaknya datang untuk memberi support, support moril, agar keluarga bersabar dan yakin Insya Allah negara tidak akan tinggal diam.
Danny juga meminta kepada seluruh masyarakat Kota Makassar untuk mendoakan Surya yang sekarang dalam penyanderaan, agar senantiasa mendapatkan perlindungan Allah dan segera diberikan kebebasan.
Baca Juga: Serangan Udara Arab Saudi Salah Sasaran Hantam Kamp Sekutu, 12 Tentara Pemerintah Yaman Tewas
“Insya Allah dengan doa-doa kita, Allah akan memberikan kebebasan dengan segera mungkin.”
Menurutnya, pemerintah pusat tidak akan tinggal diam soal ini, karena kasus penyanderaan WNI bukan yang pertama kali dialami oleh Indonesia.
“Tetapi sudah berulang kali, dan alhamdulillah pemerintah pusat berhasil membebaskan sandera yang selama ini bagian dari penyanderaan internasional,” tuturnya.
“Upaya pemerintah kota, pertama mensupport keluarga, selalu stand by dengan apa yang dibutuhkan keluarga. Kedua, mengusahakan semua jalur informasi yang bisa dikontak untuk memberikan kepastian kondisi Surya saat ini.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.