Kompas TV nasional politik

Sebut Tidak ada Transaksi Suap, Putri Rahmat Effendi Ungkap Detik-Detik sang Ayah Ditangkap KPK

Kompas.tv - 8 Januari 2022, 21:51 WIB
sebut-tidak-ada-transaksi-suap-putri-rahmat-effendi-ungkap-detik-detik-sang-ayah-ditangkap-kpk
Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan KPK, Rabu (5/1/2022). (Sumber: Dok. Partai Golkar/golkarindonesia.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ade Puspitasari, putri Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi menceritakan kronologi sang ayah kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Rabu (5/1/2022).

Menurut Ade, saat itu tidak ada transaksi suap yang dilakukan ayahnya hingga berujung dicokok KPK dalam OTT. 

Video pernyataan Ade Puspitasari soal detik-detik Rahmat Effendi ditangkap KPK viral di media sosial. Salah satu warganet yang mengunggah pernyataan ade yakni akun akun instagram @infobekasi.coo.

Baca Juga: Jejak Rahmat Effendi: Dari Orang Terkuat Bekasi, Pernah Jadi Sopir hingga Tersangka Korupsi

Dalam video berdurasi 1.40 menit itu Ade menjelaskan saat itu banyak saksi yang melihat bahwa tidak ada transaksi seperti yang dinyatakan oleh KPK.

Kala itu KPK hanya membawa Rahmat Effendi dan tidak membawa uang seperti yang dijelaskan lembaga antirasuah saat jumpa pers OTT di Kota Bekasi dan Jakarta pada Rabu (5/1) kemarin.

"Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan, KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," ujar Ade dalam video tersebut, yang dikutip dari TribunBekasi.com, Sabtu (8/1).

Lebih lanjut Ade yang juga ketua DPD Golkar Kota Bekasi itu membantah ayahnya terlibat dalam transaksi suap.

Baca Juga: KPK Temukan Uang Miliaran saat OTT Rahmat Effendi di Rumah Dinas, Begini Kronologinya

Ade menilai Rahmat Effendi tidak terlibat korupsi, sebab tidak ada transaksi yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kota Bekasi itu saat ditangkap KPK dalam OTT.

Menurutnya secara logika, OTT dilakukan saat adanya transaksi. Namun saat itu tidak ada transaksi dan KPK tidak membawa uang sepeserpun saat membawa Rahmat Effendi.

Ade menyatakan uang yang disita KPK bukanlah uang yang didapat saat menangkap Rahmat Effendi. Melainkan diambil dari tiga pihak yang merupakan pengembangan penyelidikan.

Baca Juga: Tumpukannya Sampai Semeja, Ini Penampakan Barbuk Uang Suap yang Disita KPK dari Rahmat Effendi

"Bahwa Pak Wali bersama KPK tidak memabawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di iuaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," ujarnya.

Dugaan permainan

Lebih jauh Ade menduga ada pihak yang sengaja menjerumuskan Rahmat Effendi dalam kasus korupsi.

Menurutnya penangkapan KPK menjadi bagian pembunuhan karakter dan Rahmat Effendi serta Partai Golkar di Kota Bekasi.

"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini. Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah yang warna lain," ujarnya.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Pakai Kode Sumbangan Masjid untuk Minta Jatah ke Pengusaha

Terpisah Ade membenarkan pernyataannya tekait OTT Rahmat Effendo dalam video yang viral di media sosial.

Melalui aplikasi pesan Ade Puspitasari menyatakan seluruh pernyataan yang sampaikan dalam video tersebut merupakan bentuk motivasi kepada para kader Golkar.

"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader, agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," ujar Ade.

 




Sumber : TribunBekasi.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x