JAKARTA, KOMPAS.TV – Sore ini, Sabtu (8/1/2022), sebanyak 400 jemaah umrah asal Indonesia dijadwalkan tiba di Tanah Suci. Setiba di sana, mereka akan mendapatkan gelang khusus.
Penjelasan mengenai ketibaan jemaah asal Indonesia tersebut disampaikan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono.
"Besok sore rencana sekitar 400 jemaah kita tiba di Madinah dengan Lion," kata Eko kepada Tribunnews.com, Jumat (7/1/2022).
Jemaah umrah asal Indonesia itu bakal tiba di Madinah, Arab Saudi, dengan menggunakan pesawat maskapai Lion Air.
Baca Juga: Resmi! Besok 8 Januari 2022 Umrah Dibuka Lagi, 400 Jemaah Indonesia Berangkat ke Arab Saudi
Menurut Eko, pihaknya telah menyiapkan penyambutan untuk para jemaah tersebut. Rencananya, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad bakal menyambut langsung kedatangan para jemaah.
"Prinsipnya kami siap sambut jemaah. Pak Duta Besar dan saya akan menyambut mereka," imbuhnya.
Setelah tiba di Arab Saudi, lanjut Eko, jemaah umrah asal Indonesia akan mendapat gelang khusus untuk memudahkan pemeriksaan.
Sebab, aplikasi Tawakkalna milik pemerintah Arab Saudi belum terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dari Indonesia.
Oleh sebab itu, pengecekan jemaah asal Indonesia akan dilakukan secara manual, termasuk pemeriksaan hasil PCR para jemaah umrah dari Indonesia.
"Yang kita pakai ya cek manual saja termasuk hasil PCR-nya," tutur Eko.
Dia menambahkan, integrasi kedua aplikasi tersebut dibutuhkan untuk memudahkan jemaah asal Indonesia melaksanakan umrah.
Pemberian gelang khusus untuk para jemaah itu bakal dilakukan melalui Muassasah, yang selama ini bertugas menyambut kedatangan jemaah haji dan memberi petunjuk yang diperlukan jemaah.
"Nanti Muassasah di sini kasih gelang khusus (ke jemaah)," ujarnya.
Baca Juga: Rombongan Jemaah AMPHURI Disambut Baik Kerajaan Saudi, Siap Jalani Umrah Perdana
Wasekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Rizki Sembada menilai, belum terintegrasinya aplikasi Tawakkalna dengan aplikasi PeduliLindungi, tidak perlu dipermasalahkan.
"Aplikasi Tawakkalna tidak perlu terlalu dipermasalahkan karena berdasarkan pengalaman tim, pemakaian gelang yang diberikan oleh muassasah sebagai identitas jemaah cukup efektif digunakan sebagai alat pengenal dan tiket masuk untuk beribadah di kedua tanah haram," kata Rizki.
Sementara Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjelaskan bahwa jemaah ini merupakan yang pertama setelah hampir dua tahun Indonesia tidak mengirimkan jemaah ke Tanah Suci.
"Keberangkatan pertama dilakukan 8 Januari 2022," kata Hilman dalam keterangannya.
Sumber : Tribun News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.