PALU, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin memberi dukungan kepada tokoh pendiri Alkhairaat Palu, Sulawesi Tengah Habib Idrus bin Salim Aldjufri atau Guru Tua sebagai pahlawan Nasional.
Maruf menjelaskan, sosok Guru Tua dengan kontribusinya selama ini layak didorong menjadi salah satu pahlawan nasional.
"Kami mendukung Guru Tua didorong menjadi pahlawan nasional," kata Ma'ruf saat kunjungan kerja ke Alkhairat Palu, Kamis (6/1) sebagaimana dikutip KOMPAS TV dari Antara.
Wapres bahkan sempat ziarah ke makam ulama legendaris tersebut, seraya memuji Alkhairaat dan perannya dalam memajukan islam di bumi timur Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini saya bisa mengunjungi lembaga pendidikan penting di Palu, Al-Khairat. Saya juga berziarah ke makam Sayyid Idrus Salim Al-Jufri. Pondok Pesantren Al-Khairat memiliki kekuatan di akar rumput yang kuat dan luas," tutur Wapres di akun officialnya @kya_marufamin.
Baca Juga: Vaksinasi Massal di Pondok Pesantren Alkhairaat
Dorongan soal pahlawan nasional itu disampaikan Wapres saat mendengar paparan Ketua Umum Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aldjufri tentang kondisi salah satu ormas Islam terbesar di Kawasan Timur Indonesia itu.
Habib Ali dalam kesempatan itu menyampaikan, pihaknya telah bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam menentukan langkah-langkah konkret untuk mempercepat dorongan menjadikan pendiri Alkhairaat sebagai tokoh Nasional.
Baca Juga: Pahlawan Asal Aceh Laksamana Malahayati Jadi Nama Jalan di Jakarta, Gubernur Aceh Apresiasi Anies
Sekretaris Jenderal Alkhairaat Ridwan Yalidjama mengemukakan, salah satu kendala pengusulan Guru Tua menjadi tokoh nasional dalam beberapa tahun terakhir menyangkut administrasi.
Karena itu, menurutnya tim pengusul yang terbentuk telah melengkapi berbagai kekurangan.
Salah satunya adalah berkas yang berhubungan dengan administrasi untuk pengkajian sebelum ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Berkas-berkasnya itu sudah ada, seperti KTP itu bukan masalah lagi karena terhitung sejak memulai perjuangannya di Sulawesi Tengah pada tahun 1930, tokoh Guru Tua secara resmi telah menjadi seorang warga negara Indonesia," kata Ridwan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ke depan rencananya di Kompleks Alkhairaat akan dibangun Monumen Guru Tua setinggi 30 meter.
Keberadaan monumen itu akan menjadi penanda napak tilas Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri dalam memperjuangkan nilai-nilai pendidikan ilmu agama di Indonesia.
"Tinggi monumen 30 meter sebagai tanda bahwa Alkhairaat telah ada di sini sejak tahun 1930, dokumen rencana induk sudah ada dan akan segera berproses," ujar Ridwan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.