BOGOR, KOMPAS.TV - Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang yang berdebat dengan penceramah Habib Bahar bin Smith di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Kemang, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial belakangan ini.
Dalam video itu, terdapat percakapan Achmad Fauzi mengimbau Bahar Smith untuk tidak memberikan penceramah yang provokatif dan mengingatkan pihaknya akan menjemput Bahar bila tak memenuhi panggilan polisi.
Bahar bin Smith pun menjawab bahwa tugas menjemput adalah wewenang dari Polri bukan wewenang TNI.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Bahar Smith: Singgung KSAD Dudung, Didatangi Danrem, hingga Teror Maut
Menanggapi viralnya video tersebut di media sosial, Kepala Penerangan Korem 061 Suryakencana Mayor Ermansyah menjelaskan, Danrem Brigjen TNI Achmad Fauzi datang untuk menyampaikan pesan terkait ceramahnya yang diduga menyinggung institusi TNI, khususnya kepada Jenderal TNI Dudung Abdurahman.
"Danrem menyampaikan kalau ke depan dalam ceramah, jangan ada unsur provokatif, menyinggung insitusi kami, apalagi menjelekkan dan menghina pimpinan kami Jenderal TNI Dudung Abdurahman. Ini akan meresahkan masyarakat. Itu yang disampaikan," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip dari Tribunnews Bogor, Minggu (02/01/2022).
Ermansyah melanjutkan, sejatinya kehadiran Achmad Fauzi juga untuk sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan agar kondisi tenang dan nyaman.
Baca Juga: Viral di Media Sosial, Debat Danrem Surya Kencana Dengan Bahar Smith! Cek Informasi Selengkapnya
Menurutnya, Danrem memiliki tanggung jawab untuk menjaga kestabilan keamanan, ketertiban, dan kedamaian di lima wilayah Korem 061 yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
"Seorang ulama apabila ceramah juga dapat memberikan ketenangan kedamaian untuk umat, bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua. Ini sangat tidak tepat menurut kami," jelasnya.
Ermansyah mengatakan tindakan yang dilakukan pihaknya juga tidak untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Tidak ada untuk menakut-nakuti masyarakat seperti yang diviralkan. Bagaimanapun juga ketertiban dan kondusivitas wilayah adalah tanggung jawab kami," kata Ermansyah.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.