JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman merespons pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI.
Alasannya karena patung Soeharto, Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution, dan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo hilang di
Jenderal Dudung Abdurachman pun angkat bicara meski ia menyebut bahwa masalah itu adalah masa lalu sehingga malas untuk mengungkitnya.
Baca Juga: Klarifikasi Jenderal Dudung soal Pernyataan Viral 'Jangan Belajar Agama Terlalu Dalam'
Kala itu, Mantan Pangkostrad, Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution, mendatangi Jenderal Dudung dan menyampaikan kepadanya bahwa ia membuat patung.
"Waktu saya jadi Pangkostrad, saya membuat patung. Patung itu ada patung Pak Soeharto, patung Pak Sarwo Edhie, dan patung Pak AH Nasution. Setelah saya pensiun rupanya, saya mendalami agama, seorang Muslim tidak boleh membuat patung," kata Jenderal Dudung menirukan apa yang disampaikan oleh AY Nasution kala itu.
Lebih lanjut, dalam hal ini, AY Nasution yang membangun secara pribadi dan ia pula yang menariknya pada 2021.
Dudung pun heran karena hal itu terjadi pada Agustus 2021, sementara ramai diperbincangkan pada September 2021.
Editor: Faqih Fisabilillah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.