Pengamat: Pemilihan Ketua Umum PBNU Dinamis, Potensinya Besar

KOMPAS.TV - Hari kedua muktamar ke-34 NU dibuka dengan sidang pleno dan pembacaan laporan pertanggung jawaban Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.

Dalam sidang pleno yang berlangsung tertutup, Ketua Sidang, M Nuh mengatakan laporan pertanggungjawaban dari Said Aqil Siradj sudah diterima dengan baik.

Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 Said Aqil Siradj mengapresiasi keputusan sidang pleno yang menerima laporan pertanggung jawabannya.  

Sementara itu, agenda lain yang tak kalah penting hari ini adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Salah satu kandidat Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 yang juga merupakan Khatib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Yahya menyebut telah mendapat dukungan lebih dari 400 pengurus wilayah dan pengurus cabang NU seluruh Indonesia.

Baca Juga: Inilah 9 Ahwa Terpilih Muktamar NU ke-34 Lampung, Ulama Khos yang Memilih Rais Aam PBNU

Terkait agenda pemilihan Ketua Umum, pihak komite pengarah Muktamar meyakinkan bahwa malam ini akan ada hasil dari pemilihan Ketua Umum PBNU.

Terkait prosesnya, semua diserahkan kepada muktamirin atau para anggota yang hadir.

Dari beberapa nama kandidat calon Ketua Umum PBNU, ada dua nama yang dianggap cukup kuat. Yakni Ketum Petahana Said Aqil Siradj, dan juga Yahya Cholil Staquf.

Said Aqil Siradj saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak tahun 2010 lalu. Sebelumnya, Said Aqil Siradj juga pernah menjadi anggota MPR utusan NU di tahun 1999 hingga 2004.

Sementara itu, Yahya Cholil Staquf saat ini menjabat Khatib Aam PBNU. Sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota dewan pertimbangan Presiden atau Wantimpres dan juga sebagai Juru Bicara Presiden Ke-4, Abdurahman Wahid atau Gusdur.

PBNU merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. 

NU juga dinilai memiliki peran penting dalam membangun Islam Nusantara di Indonesia.