JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah rencananya akan mulai memberikan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga kepada masyarakat pada tahun 2022. Saat ini, pemerintah sedang mengevaluasi pemberian vaksin booster homolog dari 3 produsen. Yaitu Pfizer, Sinovac, dan Astra Zeneca.
Evaluasi itu dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksinasi homolog adalah penggunaan hanya 1 jenis vaksin kepada seseorang. Baik dosis pertama, kedua, sampai vaksin booster.
Pemerintah juga membuka kemungkinan untuk mengevaluasi penerapan vaksin heterolog.
"Kajian heterologous sedang berproses dan diharapkan selesai pada pertengahan Januari 2022," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya, dikutip Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Hasil Tes Tiga WNA Asal Tiongkok Negatif Omicron
"Pemberian booster secara heterologous akan dilakukan setelah data kajian selesai sebagai dasar pemberian EUA (izin penggunaan darurat) BPOM," ujarnya.
Vaksinasi heterolog adalah pemberian vaksin yang berbeda kepada penerima. Misal untuk dosis 1 dan 2 orang itu menerima vaksin Pfizer, sedangkan untuk booster ia menerima vaksin Merah Putih.
Untuk vaksin booster, rencananya juga akan digunakan Vaksin Merah Putih, Vaksin Nusantara, Vaksin BUMN, dan Vaksin Kerja Sama Produksi Dalam Negeri.
Seperti yang dikembangkan oleh Unair & PT Biotis; Biofarma & Baylor College of Medicine; Kalbe Farma & Genexine; serta J Bio & Anhui Zhifei.
Baca Juga: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Diyakini Memiliki Efektivitas 85 Persen terhadap Omicron
“Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara akan terus didorong percepatannya, sehingga akan dapat digunakan juga sebagai vaksin booster mulai pertengahan tahun depan," ujar Airlangga.
Saat ini, pemerintah masih menyelesaikan revisi Perpres dan Permenkes untuk dasar pengaturan vaksin booster, termasuk mengenai harga, distribusi dan pelaksanaan vaksinasi booster tersebut.
Agar masyarakat bisa mendapatkan vaksin booster tahun depan, pemerintah terus mengejar target vaksinasi. Hingga 19 Desember 2019, rata-rata nasional pencapaian vaksinasi Dosis-1 yaitu 72,9 persen dan Dosis-2 adalah 51,4 persen.
Baca Juga: Tekan Penularan Omicron, Inggris Galakan Vaksinasi Booster
Wilayah luar Jawa Bali menyumbang 53,9 persen laju rata-rata harian vaksinasi nasional.
Di sisi lain, masih terdapat 17 Provinsi yang capaian vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70 persen, termasuk Provinsi Papua. Selain itu, program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai seminggu lalu, dan program ini meningkatkan laju vaksinasi nasional dengan rata-rata 1.030.503 dosis per hari.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.