JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan kesamaan yang dimiliki antara Yahya Cholil Staquf dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Minggu (19/12/2021).
Mereka berdua dianggap memiliki keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi. Sikap itu tampak ketika pembacaan dekrit presiden.
Muhaimin mengatakan hanya Gus Yahya, sapaan Yahya Cholil, yang berani membacakan dekrit dari Gus Dur itu.
Baca Juga: Gagasan Gus Yahya di Muktamar ke-34: Konsolidasi Organisasi hingga Jadikan NU Juru Damai Global
“Gus Dur dan Gus Yahya ini sama-sama punya rasa percaya diri yang tinggi dan keberanian," kata pria yang akrab disapa Cak Imin dalam peluncuran buku Menghidupkan Gus Dur dikutip Kompas TV, Minggu (19/12/2021).
Gus Yahya mengisahkan perjalanan perkenalannya dengan Gus Dur hingga menjadi juru bicara Presiden ke-4 Indonesia dalam buku ini. Idealisme, visi, dan cita-cita Gus Dur, ungkap Gus Yahya masih relevan hingga sekarang.
"Saya yakin secara sosiologis akan relevan hingga tahun-tahun ke depan. Gus Dur-nya memang sudah tidak ada, tapi kita masih membutuhkan kegusduran," ujar Katib Aam PBNU.
Sementara putri Gus Dur, Yenny Wahid, mengatakan Gus Yahya mendampingi ayahnya pada periode yang sangat penting dalam kehidupan Bapak Pluralisme itu.
Baca Juga: Gus Ipul: Gus Yahya Hidupkan Gagasan dan Sosok Gus Dur
"Saya rasa itu privilege yang luar biasa. Saya berterima kasih kepada Gus Yahya, dengan kesibukannya beliau meluangkan waktu menceritakan kehidupan Gus Dur," jelas Yenny.
Penulis buku ini, AS Laksana, mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk menulis buku tentang idolanya tersebut.
"Ketika kami ngobrol, saya memang pengin menulis, saya lama tidak ketemu dengan Gus Yahya, ketemu lagi pas Gus Dur meninggal, nah saya memutuskan untuk membuat memoar tentang Gus Dur. Dan Gus Yahya memberikan judul Menghidupkan Kembali Gus Dur. Ini menurut saya menarik," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.