Jadi Ketum Tidar, Ponakan Prabowo Targetkan Gerindra Menangi Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati (Sara), resmi menggantikan Aryo Djojohadikusumo sebagai Ketua Umum (Ketum) Tunas Indonesia Raya (Tidar), yang merupakan ormas sayap Partai Gerindra. 

Akan menjabat selama 2022 hingga 2025, Sara mengaku siap memenangkan Partai Gerindra di Pilpres 2024 mendatang. 

Dia mengatakan, Tidar bakal bergerak untuk konsolidasi demi kemenangan Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu 2024.

Semua kader, lanjut dia, akan dipastikan siap berkontribusi dalam konstelasi politik berikutnya.

"Mau itu sebagai caleg, cakada, mau sebagai timses, bahkan sebagai saksi di TPS-nya masing-masing. Kita siap untuk memenangkan partai Gerindra di 2024," kata Sara di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Di sisi lain, dia menyebut kepemimimpinannya di Tidar juga untuk Partai Gerindra.

"Ini untuk mempersiapkan tak hanya di Tidar tapi juga Gerindra berikutnya. Karena kita adalah sayap pemuda dari Gerindra, anak kandung dari Gerindra," ucapnya.

Baca Juga: Partai Gerindra Buka Peluang dengan PDI-P Untuk Prabowo-Puan di Pilpres 2024

Menurut penjelasannya, anggota Tidar memang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin.

Putri dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo itu mengaku akan mengemban tanggung jawab sebagai Ketum Tidar dengan sebaik-baiknya. 

Dia mengaku tumbuh besar dan mengawali karier politiknya di Tidar. Sehingga, jabatan barunya tersebut merupakan sebuah amanah yang luar biasa.

"Dan sekarang diberikan amanah yang luar biasa oleh seluruh pengurus PD dan PP yang menjadi kongres Tidar yang ketiga kali ini, memberikan amanah kepada saya menjadi ketua umum periode 2022-2025," tegasnya. 

Seperti diketahui, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang dijagokan sebagai calon presiden (capres) 2024 oleh sejumlah lembaga survei. 

Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan, Prabowo Subianto menduduki peringkat pertama dalam aspek popularitas untuk Pilpres 2024. 

Baca Juga: Desak Sandiaga Uno Minta Maaf, Politikus Gerindra Berharap Tidak Libatkan Ulama Dalam Berpolitik