JAKARTA, KOMPAS.TV - Guncangan gempa magnitudo 7,5 di laut Flores berdampak pada Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah bangunan di Kepulauan yang teretak di ujung selatan Pulau Sulawesi dan berbatasan barat dengan Laut Flores dan Selat Makassar ini roboh akibat guncangan gempa.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Andiani menjelaskan faktor yang membuat Kepulauan Selayar rawan guncangan gempa lantaran pulau tersebut tersusun oleh batuan sedimen berumur tersier.
Baca Juga: 3 Ribu Warga Selayar Mengungsi akibat Gempa, Pemkab Terbitkan Status Tanggap Darurat
Sebagian batuan sedimen berumur tersier tersebut mengalami pelapukan hal ini yang membuat Kepulauan Selayar rawan guncangan gempa.
"Endapan kuarter dari batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lepas dan lunak belum kompak atau unconsolidated dan memperkuat efek guncanan sehingga rawan guncangan gempa bumi," ujar Andiani saat jumpa pers, Rabu (15/12/2021).
Selain itu daratan Kepulauan Selayar yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal berpotensi terjadinya gerakan tanah.
Andiani menjelaskan morfilogi perbukitan bergelombang dan terjal ini tersusun batuan tersier yang mengalami pelapukan akan berpotensi terjadinya gerakan tanah bila dipicu guncangan gempa bumi kuat maupun curah hujan tinggi.
Baca Juga: Update Gempa NTT: 504 Rumah di Kepulauan Selayar Rusak, 7 Orang Luka-Luka
"Ini yang memperkuat efek guncanan sehingga rawan akan guncangan gempa bumi," ujarnya.
Lebih lanjut Andiani juga meminta masyarkat di Kepulauan Selayar untuk mewaspadai terjadinya bahaya ikutan pasca-gempa berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuifaksi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.