JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktivitas Gunung Semeru masih menunjukkan tanda-tanda erupsi yang perlu diwaspadai.
Komandan Posko Tanggap Darurat erupsi Gunung Semeru, Kolonel (Inf) Irwan Subekti menjelaskan pada Selasa pagi (7/12/2021), terjadi tanda-tanda peningkatan aktivitas Gunung Semeru.
Bahkan saat kunjungan Presiden Jokowi ke lokasi pengungsian, Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas.
"Saat kujungan presiden tadi pagi ada tanda-tanda dua kali, begitu juga saat kunjungan presiden selesai kepulan asap erupsi masih terjadi," ujar Irwan saat jumpa pers melalui YouTube BNPB, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Kepada Jokowi, Pengungsi Cerita Detik-detik Gunung Semeru Erupsi: Tak Sampai 1 Menit, Langsung Gelap
Irwan menjelaskan, hingga saat ini pencarian korban bencana erupsi Gunung Semeru masih terus dilakukan.
Waktu pencarian dibagi menjadi dua gelombang, mulai pukul 7.00 WIB hingga 15.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB dengan memperhitungkan cuaca di lokasi bencana.
Menurut Irwan, kendala pencarian korban dan evakuasi yakni lokasi yang terdampak bencana masih panas akibat dampak erupsi. Adapun penyisiran dimulai dari wilayah yang terparah hingga ke daerah lain.
"Pencarian dilakukan secara manual yang dibantu oleh warga setempat dan alat berat juga sudah disiapkan," ujar Irwan.
Baca Juga: Janji Jokowi Untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru, akan Relokasi 2 RIbu Rumah
Lebih lanjut Irwan menjelaskan data sementara korban terdampak erupsi Gunung Semeru yakni terdapat 34 orang meninggal dunia.
Kemudian 26 orang mengalami luka berat, 82 orang mengalami luka ringan yang dirawat di beberapa Puskesmas kecamatan.
Selanjutnya sebanyak 22 orang dinyatakan hilang dalam bencana awan panas guguran. Selain korban jiwa, sebanyak 5.205 unit rumah milik warga juga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Jumlah pengungsi yang terdata hingga saat ini sebanyak 4.250 orang, yang tersebar dari 15 kecamatan termasuk dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Kisah Rumini dan Ibu Korban Guguran Awan Panas Gunung Semeru, Jadi Sorotan Netizen
Pengungsi menempati sekolah, masjid, balai desa dan rumah penduduk atau rumah keluarga lain yang tidak terdampak.
"Total wilayah yang terdampak, 10 Kecamatan dan 17 desa," ujar Irwan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.