JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat di sekitar Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diimbau untuk tidak beraktivitas di radius satu hingga lima kilometer dari puncak.
Imbauan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu telah sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, peringatan tersebut dikeluarkan karena masih ada potensi aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
"Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan," kata Abdul dikutip dari Antara, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Alami 2 Gempa Letusan, Jumlah Pengungsi Meningkat
"Serta (masyarakat mesti) mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," sambungnya.
Lebih lanjut, Abdul menuturkan, batas radius dan jarak itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Selanjutnya, Abdul juga meminta kepada masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas Gunung Semeru karena saat ini suhunya masih tinggi.
Selain itu, masyarakat pun harus mewaspadai potensi luncuran awan panas di sepanjang lembah Besuk Kobokan, dan ancaman lahar dingin di aliran-aliran sungai.
Adapun hingga hari ini, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru telah mencapai 34 orang. Sementara 56 orang luka-luka, 17 masih dinyatakan hilang, serta 3.697 warga mengungsi.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.