JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB) merespons kasus kekerasan seksual yang dialami seorang mahasiswi berinisial NWR (23) oleh anggota Polri, Bripda Randy Bagus.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.tv, IKA UB mendesak kepolisian untuk memprioritaskan penanganan kasus yang menyebabkan NWR meninggal dunia dengan cepat dan transparan.
"IKA UB mendesak Polri untuk memprioritaskan penanganan kasus kekerasan seksual yang dialami almarhumah dengan cepat dan transparan," tulis Ketua Umum PP IKA UB Ahmad Erani Yustika dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/12/2021).
Selain itu, IKA UB juga akan memastikan pihaknya membentuk tim pendampingan guna mendorong dan pelaksanaan hukum yang adil dan transparan.
Baca Juga: Selain Bripda Randy, Teman dan Paman NWR Bakal Diperiksa Polisi
"IKA UB membentuk tim pendampingan/task force untuk memantau dan mendorong proses hukum yang adil dan transparan," sambungnya.
Tak lupa, IKA UB menyampaikan empati dan duka cita mendalam atas kejadian yang dialami NWR hingga meninggal dunia di dekat makam ayahnya usai bunuh diri yang diduga karena meminum racun.
Kini pihaknya akan terus melakukan koordinasi untuk menyampaikan rekomendasi. Salah satunya rekomendasi kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan layanan perlindungan dan konseling kepada korban kekerasan seksual.
"Termasuk pendampingan diluar kampus dan di tempat tinggal korban," tutur Erani.
Terakhir, IKA UB juga mengajak seluruh alumni dan civitas akademika UB untuk bersama-sama mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dari tindakan kekerasan dan pelecehan di lingkungan kampus.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus kematian NWR (23), mahasiswi yang bunuh diri di makam ayahnya pada 2 Desember 2021, di Mojokerto, Jawa Timur.
NWR diduga bunuh diri akibat depresi lantaran dipaksa menggugurkan kandungannya oleh sang pacar, Bripda Randy Bagus.
Sejumlah saksi akan diperiksa, termasuk Bripda Randy, paman NWR serta teman NWR yang membuat utas di Twitter soal penyebab korban memutuskan untuk bunuh diri.
"Kami rencananya ke depan juga itu (pemeriksaan). Berkaitan dengan netizen yang kasih informasi, kami membutuhkan keterangannya itu," ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko sebagaimana dikutip TribunJatim, Senin (6/12/2021).
Baca Juga: Pihak UB: Mahasiswi NWR Pernah Laporkan Kasus Pelecehan Seksual Pada Januari 2020
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.