JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai vaksin booster atau vaksin dosis ketiga. Namun masih memerlukan uji klinis lanjutan.
Seperti diketahui, saat ini tengah muncul varian baru virus Covid-19 yaitu varian Omicron. Varian ini berasal dari Afrika Selatan dan disebut lebih ganas dari varian Delta dari India.
"Sedang disiapkan, mungkin ada revisi untuk protokolnya (uji klinis). Jadi setelah vaksin premier dilanjutkan uji untuk vaksin booster," kata Penny K Lukito seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/12/2021).
Saat ini, vaksin Merah Putih sedang diuji klinis fase dua, yaitu pengujian pada manusia. Jika pengujian berhasil, vaksin Merah Putih selanjutnya bisa mendapat izin penggunaan darurat oleh BPOM.
Baca Juga: Deteksi Kasus Varian Omicron Kedua, Jepang Setop Jual Tiket Pesawat
Tapi, jika ingin digunakan sebagai vaksin penguat atau vaksin booster masih membutuhkan uji klinis tahap lanjutan. Vaksin Merah Putih adalah vaksin hasil penelitian para ahli Universitas Airlangga.
"Pengembangan dan uji klinis yang sedang berlangsung saat ini untuk menghasilkan vaksin primer, sehingga akan ada kemungkinan perubahan protokol uji klinis," ujar Penny.
Menurut Penny, pengujian uji klinis lanjutan hingga vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk menangkal varian Omicron tidak akan lama.
Dengan syarat, seluruh tahapan vaksin primer sudah dilakukan.
Ia menambahkan, pengembangan vaksin dalam negeri merupakan terobosan baru, sehingga perlu menambah kapasitas produksi vaksin di Tanah Air, selain yang diproduksi PT Bio Farma.
Baca Juga: Ini Syarat Dapatkan Vaksin Booster yang Bisa Cegah Varian Omicron
Karena itu, BPOM mendorong berbagai industri farmasi lain untuk mendukung perluasan kapasitas produksi, salah satunya PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang menjadi mitra dari Universitas Airlangga (Unair) dalam pengembangan vaksin Merah Putih.
“BPOM sedang mendampingi pengembangan vaksin Merah Putih bersama PT Biotis untuk segera mendapatkan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) maupun fill and finish,” ucap Penny.
PT Biotis merupakan salah satu mitra pemerintah untuk memproduksi vaksin Merah Putih. Sebelum digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1-3 kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik.
Selanjutnya, bibit vaksin akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang dan uji klinis terakhir atau yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang.
Baca Juga: Cegah Masuknya Varian Omicron, Karantina Orang dari Luar Negeri Diperpanjang 10 Hari
Prosedur tersebut sama seperti vaksin Covid lainnya yang digunakan pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap, agar bibit vaksin Merah Putih nantinya juga bisa dikembangkan dalam bentuk vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun.
“Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19,” tutur Budi beberapa waktu lalu.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.