Biji dan minyak biji mimba dapat dikenal kandungan azadirachtin yang juga dikenal penggunaannya sebagai pestisida alami.
Kemiri Sunan (Reutealis trisperma atau Aleurites trisperma) merupakan tumbuhan asli dari Filipina. Sebagaimana dikutip dari laman resmi Balitbangtan Jawa Barat, Kemiri Sunan berpeluang besar untuk dikembangkan karena beberapa keunggulan yang dipunyainya.
Habitus tanaman berupa pohon berukuran sedang. Pohon ini mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan mampu tumbuh di lahan kering iklim basah dari dataran rendah hingga 800 m di atas permukaan laut,
Perakarannya yang kuat dan dalam disebut mampu bertahan pada lahan berlereng sehingga dapat menahan erosi. Pohon ini memiliki tinggi 10-15 meter dan berjenis kayu keras, tidak cocok untuk bahan pangan karena mengandung racun.
Hampir bisa dikatakan, tanaman ini belum dibudidayakan secara intensif. Namun, Kemiri Sunan sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai bahan baku Bahan Bakar Nabati (BBN).
Vetiver atau akar wangi adalah sejenis rumput dengan nama latin Vetiveria zizanioides. Melansir laman BNPB, jarang orang tahu bahwa tanaman vetiver memiliki banyak manfaat yang baik terhadap lingkungan hidup.
Manfaat dari tanaman Vetiver antara lain bagian daunnya dapat bermanfaat menyerap karbon, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, dan bahan dasar kertas.
Sementara pada bagian akarnya bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, dan menyuburkan tanah.
Di Indonesia rumput ajaib ini baru dimanfaatkan sebagai penghasil minyak atsiri melalui ekstraksi akar wangi, tetapi di mancanegara vetiver banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan ekologis dan fitoremediasi.
Baca Juga: Ternyata Tanaman Penghasil Emas Bisa Tumbuh di Indonesia, Ini Lokasinya
Namun, di antara keempat spesies penghasil minyak non-pangan yang digunakan, Hamim mengatakan, Kemiri sunan (R. trisperma) termasuk yang paling tahan terhadap perlakuan dengan logam berat dan tailing tambang emas.
Dia menambahkan, beberapa tumbuhan di seputar tambang emas juga bisa menjadi alternatif sumber genetik bagi tumbuhan hiperakumulator logam emas.
Dari hasil eksplorasi tumbuhan di seputar tailing dam pertambangan emas PT Antam UBPE Pongkor, diketahui bahwa hampir semua jenis tumbuhan yang tumbuh di sana punya kemampuan mengakumulasi emas meskipun pada kadar yang masih rendah.
“Kelompok bayam-bayaman (Amaranthus) yang tumbuh di seputar tailing, memiliki kemampuan akumulasi emas yang paling tinggi, namun karena biomassanya rendah, sehingga potensi fitomining-nya tergolong rendah," ungkapnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.