Kompas TV nasional kesehatan

Peneliti UGM Ungkap Virus Corona Bermutasi Ribuan Kali, Berpotensi Serang Pencernaan

Kompas.tv - 30 November 2021, 15:30 WIB
peneliti-ugm-ungkap-virus-corona-bermutasi-ribuan-kali-berpotensi-serang-pencernaan
Ilustrasi mikroskopis virus corona. Para ilmuwan di Afrika Selatan mengumumkan hari Kamis, (25/11/2021) mereka mendeteksi varian baru Covid-19 dengan banyak mutasi (Sumber: France24)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti virus corona dari UGM, Wasito, menyebutkan Covid-19 akan terus bermutasi dan memunculkan varian baru, seperti Omicron. Mutasi virus tersebut bisa terjadi di seluruh negara tempat Covid-19 ditemukan.

“Virus yang berasal dari kelelawar sudah mengalami ribuan mutasi dalam tubuh kelelawar, terjadi mutasi berkali-kali, dan dulu bisa menyebakan Sars dan Mers,” ujar guru besar fakultas kedokteran hewan UGM ini dalam webinar bertajuk Merdeka Covid-19, Selasa (30/11/2021).

Ia mengakui, sampai saat ini  masih dicari alasan virus corona bermutasi ribuan kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar. Meskipun demikian, ia menegaskan tidak semula kelelawar memiliki corona.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Katakan Virus Corona Varian Omicron Tidak Perlu Bikin Panik

Berbeda dengan penelitian yang dilakukannya sejak 1988 tentang coronavirus pada hewan ternak besar, unggas dan hewan kecil, Wasito menuturkan semula virus ini tidak menular ke manusia. Namun setelah mengalami banyak mutasi di kelelawar akhirnya bisa menular ke manusia.

Gejala yang muncul pada hewan yang terinfeksi coronavirus pada umumnya menyerang saluran pernafasan, tetapi tidak sedikit juga menyerang saluran pencernaan pada hewan.

Menurut Wasito, gejala Covid-19 pada manusia lebih banyak menyerang saluran pernafasan dengan muncul batuk dan pilek hingga gangguan pernafasan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan virus corona menyerang saluran pencernaan dengan munculnya diare akut, seperti halnya yang terjadi pada hewan terpapar coronavirus.

“Sekarang ini lewat pernafasan namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama,” ucapnya.

Baca Juga: Cak Imin: Pemerintah Jangan Anggap Enteng Varian Virus Corona Omicron

Wasito menyebutkan ukuran virus corona sangat kecil yakni 0,1 mikron sehingga bisa menembus masker yang dipakai manusia. Oleh karena itu ia menyarankan agar lebih banyak menjaga jarak minimal 2 meter agar tidak tertular.

“Percuma jika kita memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan karena ukuran virus corona yang kecil ini bisa keluar masuk masker,” tuturnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x