Kompas TV nasional update corona

Varian Omicron Kategori Variant of Concerns, Tiga Hal Ini Harus Diperhatikan

Kompas.tv - 27 November 2021, 19:58 WIB
varian-omicron-kategori-variant-of-concerns-tiga-hal-ini-harus-diperhatikan
Seorang pelancong dari Johannesburg Afrika Selatan sedang menjalani tes PCR Covid-19 usai mendarat di London, di tengah munculnya varian baru Covid-19 bernama Omicron. (Sumber: BBC)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - World Health Organization (WHO) yang mengelompokkan virus corona varian Omicron atau B.1.1.529 ke dalam Variant of Concerns (VOC) membuat Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama angkat bicara.

Tjandra Yoga tidak menampik pengelompokan varian Omicron ke dalam VOC menjadikan varian virus corona ini sederajat dengan varian alfa, beta, delta.

Tjandra menyebutkan tiga hal yang harus diperhatikan terkait varian Omicron. Pertama, varian Omicron memiliki mutasi yang banyak.

“Lebih dari 30 mutasi, bahkan ada yang mengatakan hampir 50 mutasi dan sebagian mutasi terjadi di spike protein atau dindingnya virus corona,” ujarnya, Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga: 6 Fakta Virus Corona Omicron, Varian Baru yang Dapat Picu Gelombang Ketiga Covid-19

Artinya, varian Omicon yang memiliki banyak mutasi berpotensi mengakibatkan dampak yang tidak baik terhadap penyebaran, berat ringan penyakit, dan vaksin.

“Ini menjadi hal yang perlu diwaspadai,” ucapnya.

Kedua, penyebaran varian Omicron sudah lintas benua. Varian Omicron pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan, lalu Belgia juga sudah menemukan varian ini. Demikian pula Hongkong yang berada di Asia.

Ketiga, varian Omicron merupakan VOC baru yang membutuhkan waktu untuk penelitian ilmiah lebih lanjut terkait sifat dan dampak-dampaknya.

Baca Juga: Kata Kemenkes Terkait Varian Baru Covid-19 Omicron

“Pemerintah harus meningkatkan pengendalian Covid-19 secara maksimal di tengah munculnya varian Omicron, protokol kesehatan ketat tetap berjalan, dan tidak lupa vaksinasi,” kata Tjandra.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x