Sebab itu, saran Marino, perlu untuk menyesuaikan jadwal penyiraman tanaman hias di dalam rumah misalnya menjadi dua minggu sekali.
Namun, hal terpenting adalah memeriksa varietas tanaman dan perhatikan baik-baik kondisi tanah sebelum menyiramnya.
Jika tanah masih lembap, sebaiknya tunda menyiram tanaman. Sebaliknya, bila tanah kering, siram tanaman secukupnya.
Baca Juga: Siapa Sangka, Menaruh Tanaman di Ruang Kerja Dapat Memberi 3 Manfaat Ini
"Banyak tanaman rumah berasal dari lingkungan tropis dan terbiasa dengan kelembapan tinggi. Saat udara menjadi lebih kering, ini dapat mempengaruhi tanaman secara negatif," kata Marino.
Marino menyarankan, bagi tanaman berdasarkan jenisnya dan tempatkan semuanya di atas nampan berlapis kerikil, karena cara tersebut akan meningkatkan kelembapan pada lingkungan sekitarnya.
Akan tetapi, Marino memperingatkan agar tidak menyemprotkan air pada tanaman dengan maksud untuk menambah kelembapan.
Karena hal tersebut sebenarnya tidak terlalu membantu dan justru dapat menghilangkan kelembapan. Padahal, tanaman membutuhkan sesuatu yang lebih konstan untuk menjaga kelembapannya.
Saat tanaman mulai memasuki keadaan tidak aktif pada akhir musim hujan, akan terlihat beberapa daunnya mulai menguning.
Jika sudah begitu, daun-daun tersebut perlu dipangkas supaya tanaman tetap hidup dengan bagian-bagiannya yang masih segar.
Saat musim berubah dari hangat menjadi dingin, hentikan pemupukan pada tanaman hias. Sebab, kata Marino, tanaman tidak lagi dalam kondisi pertumbuhan dan tidak membutuhkan nutrisi tambahan.
Sumber : Kompas TV/MarthaStewart.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.