Gelar Konferensi Pers Formula E Tanpa Anies, Dirut Jakpro Jelaskan Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Konferensi pers dukungan Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada penyelengaraan Formula E yang berlangsung di Gedung Blackstone, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021) malam, digelar tanpa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Direktur Utama PT Jakarta Propoertindo atau Jakpro, Widi Amanasto, selaku penyelenggara Formula E menjelaskan, bahwa Anies berhalangan hadir karena harus menghadiri acara lain. 

"Terimakasih mungkin saya ingin menyampaikan salam kepada seluruh awak media dari beliau langsung.Karena beliau baru saja mendapatkan penghargaan dari Metro TV hari ini, pas waktunya sama," kata Widi pada konferensi pers tersebut, Rabu. 

Ia pun menyampaikan permintaan maaf Anies karena tidak bisa hadir. Widi menyebut pihaknya juga sudah berdiskusi dan mengadakan pertemuan sebelumnya dengan Anies. 

"Jadi mohon maaf tidak bisa hadir. Kebetulan kita juga sudah berdiskusi dengan beliau," katanya. 

Baca Juga: Soal Uang Komitmen Formula E, FEO: Jakarta Tidak Membayar Lebih dari Kota Lain

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Co-Founder Formula E, Alberto Longo, dan Ketua MPR RI sekaligus Ketua IMI, Bambang Soesatyo didampingi oleh Sekjen IMI Syahroni.

Pada konferensi pers tersebut, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengumumkan lima opsi lokasi untuk dijadikan sirkuit balap mobil listrik atau Formula E Jakarta (Jakarta E-Prix) 2022.

Nantinya, Presiden Joko Widodo yang akan memutuskan lokasi pilihannya dari lima alternatif tersebut. 

"Beberapa alternatif itu antara lain Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta Pusat) itu satu, kemudian Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara), sekitar JIS (Jakarta Utara). Kemudian Jakarta International Expo Kemayoran (Jakarta Pusat), dan terakhir di Ancol (Jakarta Utara)," kata Bamsoet.

Baca Juga: 5 Opsi Lokasi Formula E yang Akan Diputuskan Jokowi Sebelum Natal

Alberto Longo menjelaskan, lokasi sirkuit Formula E belum ditentukan karena penentuan tersebut bukan hal mudah.

"Banyak pilihan bagus, ada lima lokasi berbeda di luar area terlarang. Ada banyak hal teknis. Kami akan lakukan kunjungan (visibility) ke lima lokasi ini sebelum diumumkan,” ujar Longo. 

“Sebelum Natal sudah diumumkan. Kami akan mengajukan proposal ke Presiden Indonesia, beliau lah yang akan mengambil keputusan,” ujarnya.