JAKARTA, KOMPAS.TV - Angin regenerasi sepertinya terus menguat dalam diskursus calon ketua PBNU dalam Muktamar di Lampung, Desember mendatang. Meski begitu, wacana tiga periode yang mengusung Said Aqil untuk kembali memimpin NU juga kian membesar.
Wacana regenerasi mencuat di kalangan Nahdliyin untuk memberi angin segar dalam kepengurusan NU. Beberapa pengurus cabang maupun wilayah di Indonesia secara terang-terangan mengatakan ingin perubahan dalam agenda Muktamar mendatang.
Angin regenerasi ini memunculkan beberapa nama alternatif sebagai calon ketua PBNU. Mulai dari KH Marzuki Mustamar hingga Gus Yahya C. Staquf. Nama terakhir paling getol disebut sebagai kandidat terkuat menggantikan Said Aqil.
Tercatat, secara resmi yang ingin regenerasi ada PWNU Bali dan beberapa wilayah di Luar Jawa. Gus Yahya juga dapat dukungan besar dari kantong terbesar Nahdlyin, yakni Jawa Timur.
Baca Juga: Berjumpa Para Kiai Sepuh, Said Aqil Persilakan PWNU Jatim Dukung Gus Yahya sebagai Calon Ketua PBNU
PWNU Jawa Timur secara resmi mendukung Gus Yahya sebagai suksesor Kiai Said, namun untuk Rais Aam, pimpinan tertinggi ulama NU, tetap ingin dipimpin KH Miftachul Ahyar yang menjabat usai KH Ma'ruf Amin mundur karena jadi Wakil Presiden (Wapres) RI.
“Dalam Muktamar 23-35 Desember, Jatim mengambil keputusan secara organisatoris mendukung Kiai Miftachul Ahyar sebagai Rais Aam dan Gus Yahya sebagai ketua Tanfidziyah (ketua umum),” tambah Kiai Syamsul Arifin, ketua PCNU Jember mewakili suara NU dari Jawa Timur.
Baca Juga: Gus Yahya Setuju Dicalonkan Ketum PBNU, Begini Profilnya yang Gemar Safari ke Tokoh Agama Dunia
Sedangkan, untuk wacana tiga periode kian membesar. Said Aqil kali pertama terpilih jadi ketua PBNU dalam gelaran muktamar ke-32 di Muktamar Makassar dan ke-34 di Jombang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.