JAKARTA - KOMPAS.TV - Berdasarkan pemantauan udara di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Melawi yang melintas di Kalimantan Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan kerusakan lingkungan masif yang memicu banjir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan semua aktivitas yang berpotensi merusak bentang alam di daerah tersebut, harus dihentikan.
Menurut Presiden, kerusakan daerah tangkapan air di sepanjang kawasan aliran sungai telah terjadi cukup lama. Ia yakin masalah utama bencana banjir di Kalimantan Barat bermula dari situ.
"Itu karena kerusakan daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena masalahnya ada di situ," ujar Jokowi, Selasa (16/11).
Baca Juga: Jokowi Sebut Banjir di Sintang Akibat Kerusakan Kawasan Tangkapan Hujan
Presiden menuturkan kerusakan bentang alam mengakibatkan fungsi daerah resapan air menjadi berkurang signifikan sehingga ketika hujan turun, debit sungai meningkat dan meluap hingga membanjiri empat Kabupaten di Kalimantan Barat.
Empat daerah yang mengalami banjir sejak sebulan terakhir adalah Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Sekadau.
Sebagai upaya rehabilitasi dan pemulihan daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas, Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan fokus melakukan perbaikan lingkungan di daerah itu dan dimulai tahun depan.
Presiden menginginkan agar daerah tangkapan hujan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: 3 Kabupaten di Kalsel Dilanda Banjir, BPBD Akui Berpotensi Lebih Parah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.