JAKARTA, KOMPAS TV - Sebanyak 4.000 vaksin AstraZeneca di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dipastikan tidak bisa disuntikkan kepada masyarakat.
Hal ini karena tanggal kedaluwarsa yang tertera pada vaksin tersebut 29 Oktober 2021.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih mengintensifkan pengawasan dan kontrol dalam menjalankan program vaksinasi.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Masih Menunggu Juknis
"Koordinasi monitoring evaluasi pemerintah pusat dan daerah se-Indonesia harus dilakukan lebih intensif," kata Melki kepada KOMPAS TV, Jumat (12/11/2021).
Politikus Partai Golkar itu mengimbau agar pemerintah bisa menyelaraskan sisi perencanaan hingga proses vaksinasi di lapangan sehingga peristiwa serupa tak terulang kembali.
"Baik perencanaan maupun implementasi di lapangan terkait berbagai dinamika situasi dan kondisi yang terjadi, sehingga kejadian semacam ini bisa dihindari," ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan menginformasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus bahwa pada tanggal 1 Oktober akan dikirim 50 ribu dosis vaksin jenis AstraZeneca.
Namun pengiriman tersebut baru sampai di Kabupaten Kudus pada tanggal 12 Oktober. Sehingga hanya ada waktu 18 hari untuk menyuntikkan vaksin tersebut.
Setelah Dinas Kesehatan Kudus melakukan penyuntikan hingga batas waktu yang ditentukan, ternyata masih ada sisa sebanyak 4 ribu dosis.
Batas waktu penyuntikan yang singkat dan masih banyak warga yang enggan disuntik vaksin jenis AstraZeneca karena khawatir efek yang ditimbulkan, membuat proses penyuntikan terkendala.
"Setelah dari Kudus menanyakan dari Kemenkes sudah dikirim tapi belum sampai di Kudus. Akhirnya dari Kudus koordinasi dengan provinsi karena masih di sana akhirnya kita ambil, tanggal 12 itu. Tanggal 31 sudah expired. Artinya kita punya waktu 18 hari yang kita suntikan kepada masyarakat, itu sudah mendapatkan 90 persen, karena 50 ribu itu tinggal 4 ribu," ujar Bupati Kudus Hartopo.
Baca Juga: Kebut Vaksinasi di Peringatan Hari Pahlawan
"Karena memang di lapangan itu susah, kita sudah terbiasa pakai Sinovac yang kipinya rendah sekali, bahkan tidak ada. Kalo AstraZeneca inikan kipinya agak lumayan, maka dari itu masyarakat kadang milih-milih," ujarnya.
Sebanyak 4 ribu dosis vaksin jenis AstraZeneca yang kedaluwarsa tersebut, saat ini masih disimpan di gudang penyimpanan instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.