JAKARTA, KOMPAS.TV - Satgas Covid-19 memprediksi sebanyak 4 juta orang akan keluar dan masuk wilayah Jabodetabek saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) mendatang.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting menjelaskan sebelumnya Satgas memprediksi akan ada 19 juta orang yang keluar masuk wilayah Jabodetabek di masa libur Nataru.
Namun karena pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat prediksi 19 juta orang berkurang menjadi 4 juta orang.
Baca Juga: Jokowi Resmi Tunjuk Muhadjir Effendy Jadi Koordinator Penanganan Covid-19 Khusus Periode Nataru
Menurut Alexander, angka tersebut akan ditekan lagi dengan berbagai kebijakan agar mobilitas masyarakat di masa libur Nataru tidak mengalami lonjakan dari prediksi Satgas.
"Berbagai kebijakan akan terus kita sampaikan ke masyarakat supaya kita bisa pertahankan momentum ini supaya tak terjadi lonjakan (kasus Covid-19)," ujarnya dalam talkshow daring, Rabu (3/11/2021).
Lebih lanjut Alexander menjelaskan sejumlah kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat di libur Nataru ini berkaca dari pengalaman tahun kemarin dan hari libur nasional yang berujung pada peningkatan kasus Covid-19.
Selain itu, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saat ini juga mengalami lonjakan kasus Covid-19. Hal ini menjadi perhatian agar gelombang ketiga tidak terjadi di Tanah Air.
Baca Juga: Antisipasi Mobilitas Warga di Libur Nataru, Provinsi Diminta Tingkatkan Vaksinasi Covid-19
"Tentu kita harus belajar dari sana supaya ini tidak terulang di negara kita," ujar Alexander.
Alexander juga mengingatkan potensi lonjakan kasus masih tetap membayangi masyarakat. Terlebih pada bulan Mei hingga minggu ketiga September 2021 lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta meningkat tajam.
Pengalaman ini jugalah yang membuat Satgas terus mengingatkan masyarakat akan adanya ancaman gelombang ketiga.
Baca Juga: Tren Kunjungan Mal Meningkat, Pemerintah Ingatkan Disiplin Prokes Jelang Libur Nataru
Di sisi lain vaksinasi untuk kelompok berisiko, seperti Lansia, remaja, ibu hamil, anak sekolah, dan orang yang memiliki komorbid belum sesuai target yang diharapkan.
"Memang capaian vaksinasi kita untuk dosis pertama sudah baik, tetapi untuk kelompok berisiko ini belum mencapai sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.