Pangeran Charles Doakan Jokowi dalam Pidato Pembukaan KTT G20 di Roma

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pangeran Charles dari Inggris menyebutkan nama Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Pangeran Charles mendoakan Jokowi agar sukses memimpin Presidensi G20 tahun 2022.

Sebagai informasi, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan pertemuan negara-negara anggota G20 tahun depan.

Baca Juga: Mahfud MD: OPM Manfaatkan Momentum Jokowi di KTT G20 untuk Tarik Perhatian Luar Negeri

“Saya berterima kasih sekali kepada PM Italia Mario Dragi (Ketua G20 2021) karena mengangkat keterlibatan sektor swasta dalam penanganan perubahan iklim dalam pertemuan yang sangat penting ini,” kata Pangeran Charles.

“Ini juga alasan mengapa saya berharap Presiden Joko Widodo sukses di setiap langkahnya ketika Anda (PM Dragi) meneruskan perjuangan (Presidensi G20) kepada beliau (Jokowi) dalam sebulan ke depan,” sambungnya.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi tiba dengan menggunakan mobil silver dan bendera merah putih yang terpasang di bagian depan mobil.

Dengan mengenakan setelan jas abu-abu, dasi berwarna biru dongker, dan masker hitam, Jokowi tampak percaya diri saat disambut oleh Perdana Menteri Italia Mario Dragi.

Jokowi berkesempatan menyampaikan pidatonya di depan perwakilan negara-negara KTT G20.
Jokowi menegaskan bahwa G20 seharusnya mampu mendorong penguatan peran UMKM dan bisnis milik perempuan. 

Baca Juga: Ganjar Bangga RI Dipercaya Jadi Presidensi G20: Optimisme untuk Bangkit

Dia menjelaskan pentingnya meningkatkan inklusifitas keuangan bagi pegiat UMKM dan bisnis milik perempuan.

“Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah priortas Indonesia. Indeks keuangan inklusi kami telah mencapai 81 persen dan kami tergetkan mencapai 90 persen di tahun 2024,” kata Jokowi, dikutip dari Setpres.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan dukungan transformasi ekonomi UMKM melalui lokapasar atau ecommerse.