JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga negara yang mestinya aman dari kejahatan siber, justru dibobol peretas.
Kejadian ini bisa saja, kian mengurangi kepercayaan publik, terhadap perlindungan data pribadi di Indonesia.
Lalu bagaimana solusinya?
Kompas TV membahasnya bersama Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, Anton Setiawan dan Pakar Keamanan Siber, Alfons Tanujaya.
Pada 25 Oktober lalu, situs pusat malware nasional (PUSMANAS) milik BSSN, tak bisa diakses.
Dari tangkapan layar, situs pusat BSSN mengalami perubahan halaman muka.
Peretas menyisipkan pernyatan berupa penghinaan terhadap negara, dan menyebut bahwa aksi ini merupakan aksi balasan, bagi peretas Indonesia yang telah meretas situs Brazil.
Pengamat siber dari Cyber Security Forum, Ardi Sutedja menilai, serangan yang terjadi di situs BSSN memiliki keterkaitan dengan serangan lembaga pemerintah sebelumnya.
Pemerintah dinilai perlu bekerjasama dengan swasta, dan juga perguruan tinggi, untuk mengantisipasi serangan siber ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.