JAKARTA, KOMPAS.TV – Stroke umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja. Namun, ternyata pembunuh nomor 1 ini juga bisa dialami orang-orang di usia produktif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penderita stroke mencapai jutaan orang tiap tahunnya.
“Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 13,7 juta jiwa penduduk dunia terserang kasus stroke baru per tahun,” ujar Dokter spesialis saraf Dodik Tugasworo, melansir Antara, Kamis (27/10/2021).
Baca Juga: 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Penyakit Stroke
Dodik mengatakan bahwa satu dari empat orang berusia 25 tahun akan mengalami stroke dan 60 persen dari kasus stroke dialami oleh orang berusia kurang dari 70 tahun alias usia produktif.
Pemulihan penyakit stroke membutuhkan waktu yang cukup banyak. Apabila penyakit ini menyerang usia muda, tentunya akan berdampak pada keberlangsungan kariernya.
“Masih mudah sudah madesu (masa depan suram),” katanya.
Stroke juga menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia, di mana angka kematian akibat storke mencapai 147,19 per 100.000 populasi.
“Penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Indonesia ditempatkan ranking ketujuh di seluruh dunia,” jelas Dodik.
Kematian akibat stroke ini terjadi karena sel saraft otak yang mati di area sumbatan. Apabila sumbatan tersebut tidak segera ditangani, maka 1,9 juta sel saraf otak akan mati setiap menitnya.
Oleh karenanya, Dodik mengimbau kepada masyarakat di usia produktif untuk mewaspadai stroke dan melakukan pencegahan dini.
Sebab, selain akibat stroke yang cukup mengerikan, beban biaya yang muncul juga cukup tinggi.
Berdasarkan proyeksi jumlah kasus rawat jalan dan rawat inap tahun 2014-2019, beban ekonomi stroke berkisar di angka Rp794,08 miliar.
Baca Juga: Bangun Tidur dan Duduk Lama, Saat Berdiri Tumit Sakit dan Nyeri, Apakah Gejala Stroke?
Agar lebih mawas diri terhadap stroke, ada baiknya untuk mengenali gejala dini stroke agar dapat segera ditangani.
Terlebih, bagi yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, jantung, diabetes, dan memiliki kebiasaan hidup yang buruk.
“Risiko yang dapat memicu serangan stroke seperti hipertensi, riwayat stroke, penyakit jantung, diabetes, merokok, obesitas, alkohol, dan penggumpalan darah,” papar Dodik.
Gejala umum pada stroke biasanya senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba, separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, kesulitan bicara, hingga susah berkomunikasi.
Selain itu, kebas atau kesemutan di separuh tubuh, pandangan di satu mata kabur, hingga sakit kepala yang hebat juga bisa terjadi.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.