KOMPAS.TV - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan akan pailit, kondisi tersebut tak terlepas dari utang BUMN maskapai penerbangan ini yang sudah menggunung.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan, kondisi Keuangan Garuda Indonesia mulai tidak sehat saat menggarap penerbangan internasional. Ia pun meminta Garuda kini fokus padan penerbangan domestik saja.
Hal itu terlihat dari data penumpang Garuda selama ini, dimana penumpang penerbangan domestik mendominasi.
Yaitu sebanyak 78 persen dari total penumpang yang diangkut Garuda, penumpang domestik juga sudah menyumbang pendapatan Garuda sebesar Rp 1.400 triliun.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga belum mau menjelaskan tentang opsi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang diisukan akan diganti oleh PT Pelita Air Service (PAS) sebagai maskapai berjadwal nasional.
Baca Juga: Soal Pelita akan Gantikan Garuda, Stafsus Menteri BUMN: Itu Nantilah Ya
Menurut Arya, saat ini pemerintah memprioritaskan untuk sebisa mungkin menyelamatkan Garuda Indonesia, melalui negosiasi dengan para lessor atau perusahaan penyewaan pesawat.
"Soal opsi mengenai Pelita itu nanti lah ya, yang utama sebenarnya adalah kita sekarang berusaha, terus berjuang untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda, itu yang utama," ungkapnya kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, ada hal-hal yang secara bisnis aneh, misalnya setiap kali rute penerbangan dari Jakarta ke London selalu rugi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.